Terima kasih telah mengizinkanku untuk tetap ada disini. Tetap bersama keluargaku tercinta, dan sahabat-sahabatku tersayang. Insya Allah, takkan kusia-siakan nikmat yang telah Engkau berikan kepada hamba.
Di awal tahun ini, tujuanku tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT. Sukses yang ingin kucapai di dunia adalah dapat membahagiakan keluargaku tercinta, membalas budi dan jasa kedua orangtuaku yang telah membesarkanku sampai sekarang, dan menjadi muslimah yang bermanfaat dan berguna bagi sahabat-sahabatku tersayang. Sukses yang ingin kucapai di akhirat tentunya bertemu denganMu, Rasulullah, Orangtua dan keluarga serta sahabat-sahabatku di SURGA kelak. Amin Ya Rabbal Alamin.
Hari ini adalah hari sabtu, Tanpa terasa 2 hari lagi aku akan kembali melaksanakan aktivitasku seperti biasa yaitu kuliah. Dan memang tujuanku jauh-jauh merantau dari Sidrapku tercinta ke Jakarta adalah untuk menuntut ilmu guna untuk kesuksesanku di masa depan. Tahun lalu, maksudku beberapa hari lalu di bulan desember 2010 aku masih seseorang yang acuh dan bersikap malas dan hanya ingin santai-santai saja. Tapi sekarang, di awal tahun ini akan kutanamkan dalam benakku di dalam dadaku ini “HARGA SEBUAH KESUKSESAN ITU MAHAL” Harga sebuah kesuksesan (menurut buku yang pernahku baca) itu tidak lain diantaranya adalah kerja keras, keburukan, penderitaan, masalah, perjuangan, waktu, keluhan, dana, tidak betah, kesulitan, kehilangan kesenangan dan sebagainya.
Aku telah jauh-jauh merantau ke ibu kota Jakarta yang terkenal dengan kekejamannya ini. Aku telah rela jauh dari keluargaku tercinta. Kedua orangtuaku telah habis berapa uang untuk menyekolahkanku di sini. Pengorbanan ini akan sia-sia begitu saja jika aku masih menerapkan kemalasan, santai-santai ataupun acuh. Oleh karena itu mulai saat ini SAY NO TO LAZY, NOT CARE, OR RELAX. Aku datang kesini dengan tujuan kuliah. Aku datang kesini untuk menuntut ilmu guna untuk kesuksesanku di masa depan. Jika aku malas, acuh, dan ingin santai tak akan pernah kudapatkan kesuksesan di masa depan. Aku jadi ingat pepatah berkata “Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian” Ini adalah satu kata kunci kesuksesan. Memang sekarang aku jauh dari keluargaku, orangtua telah berkorban biaya untuk pendidikanku disini tapi insya Allah 3 tahun lagi semua itu akan terbayarkan. 3 tahun lagi aku akan datang ke desaku dengan senyuman. 3 tahun lagi akan kulihat kebanggaan orangtuaku terhadapku, senyuman keluargaku tercinta kepadaku. Amin Ya Rabbal Alamin.
Semoga impian dan harapanku ini dikabulkan Allah swt. Amin. Aku yakin dan percaya kepadaMu Ya Allah. Usaha disertai tawakkal adalah keberhasilan. Insya Allah itu yang akan kuraih 3 tahun lagi. Mulai saat ini aku bertekad lebih keras lagi, lebih bersemangat lagi untuk meraih kesuksesan itu. Ridhoi langkahku Ya Allah, Tunjukkanku jalan yang lurus agar hamba tak berbelok-belok kearah lain.
Tepat pukul 18.30 WIB hari ini, aku berbincang-bincang dengan sahabatku. Panggil saja dia Dhila. Memang itu namanya koq. Dia adalah sahabatku dari kelas 1 SMA dulu. Dan sekarangpun aku sekelas dengan dia bahkan aku sekosan. Perbincanganku dengannya tadi adalah tentang motivasi. Dan kesimpulan dari perbincanganku dengannya yaitu manusia memerlukan vitamin setiap harinya. Vitamin ini yang akan terus memberinya semangat, membuatnya kuat, membuatnya tangguh dari kritik, membuatnya jauh dari kemalasan ataupun keacuhan. Vitamin ini tidak lain adalah motivasi. Kita manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah swt dengan kekurangan serta kelebihan. Iman manusia kadang naik dan turun. Oleh karena itu kita sangat memerlukan vitamin motivasi ini agar jika iman kita sedang dalam keadaan down kita bisa mengupkannya kembali dengan motivasi.
Hari ini aku sadar akan pentingnya vitamin motivasi tiap hari untuk manusia. Tahun lalu, akupun betekad dan bertujuan yang sama yaitu sukses dunia dan akhirat. Tak mau malas, acuh dan bersikap santai. Tapi kenyataannya aku tetap malas, acuh, dan bersikap santai. Taukah kalian kenapa? Alasannya adalah karena aku hanya mengisi vitamin motivasi sekali saja sehingga sikap tidak malas, tidak acuh dan tidak santaiku hanya muncul sekali saja yaitu ketika aku memberinya vitamin atau sekarang diistilahkan “Panas-panas tai ayam”. Kalian mungkin tidak mengerti dengan istilah ini, tak apalah inti dari istilah ini adalah aku hanya bersmangat ketika detik itu juga diberi vitamin motivasi. Selanjutnya di hari-hari berikutnya aku melupakan semangatku karena aku tak memberinya lagi vitamin motivasi itu. Dan sekarang aku sadar kesalahanku di tahun lalu. Sekarang aku akan terus memberikan diriku vitamin ini agar aku terus menjadi manusia yang bersmangat dan kerja keras sehingga tujuanku untuk sukses akan semakin dekat.
Sebelum mengakhiri tulisanku hari ini, aku ingin berterima kasih kepada sahabatku dhila yang telah memberiku informasi tentang motivasi itu sendiri juga kepada mas jonru yang karena ebooknya aku menjadi sadar akan begitu pentingnya motivasi. Hari ini kukira cukup sampai disini tulisanku. Insya Allah besok akan kulanjutkan kembali dengan pengalaman-pengalaman baruku di tanggal 2 Januari. Smoga besok lebih baik dari hari ini. Semoga kata malas, santai dan acuh akan musnah dalam kehidupanku dan akan digantikan oleh kerja keras dan semangat sehingga langkahku menuju kesuksesan akan semakin dekat. Amin. Terima kasih Ya Allah atas nikmat dan karunia yang Engkau berikan kepadaku hari ini.
Wassalam