Jumat, 29 Juni 2012

Semua indah pada waktunya

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 15.07

Namaku Zahra. Aku masih duduk di bangku SMA. Karena seringnya membaca dan mengikuti training motivasi pikirankupun selalu dipenuhi dengan daftar impian dan target tercapainya. Di dalam otakku ini berderet tulisan dan gambar semua hal yang aku inginkan. Mulai dari daftar belanjaan sampai aku ingin menjadi inilah itulah. Yang pastinya semuanya indah.

Memang hal tersebut berdampak baik kepada pikiran dan semangatku. Karena dengan motivasi-motivasi itu kemalasan dan pikiran negative dapat kuredam. Tapi aku lupa pada jati diriku yang sesungguhnya. Aku lupa bahwa aku adalah seorang muslimah. Impian-impian itu membuatku lupa akan kuasa Allah. Impian-impian itu membuatku lupa akan hari kekal nanti yaitu akhirat. Di dalam pikiranku hanya nikmatnya dunia saja dan melupakan hari pertemuan dengan Allah nanti.

Aku baru menyadari semua itu ketika aku telah menjadi seorang mahasiswi. Aku disadarkan akan kata-kata dari seorang ustadz yang memberikan kajian di mesjid di kampus. Seketika saat itu hanya istigfar yang terucap dalam hatiku.

Langkahku yang selama ini begitu cepat untuk mencapai suatu tujuan adalah sebuah kesalahan. Aku hanya terus berusaha namun tak pernah percaya akan kuasa Allah. Aku seakan-akan berTuhankan pikiran positif dan motivasi. Padahal Allahlah Tuhanku dan tak pantas aku menduakanNya.

“Ya Allah, aku mohon ampun. Aku terhipnotis. Aku lalai.”

Mulai hari itu aku mengubah jalan hidupku. Kutempatkan pikiran positif dan motivasi itu sebagai ikhtiar dan di dalam ikhtiar itu kusematkan ibadah sehingga ikhtiar itu menjadi ibadah.  Kuniatkan semua yang kulakukan semata-mata ibadah kepadaNya. Kini kutak memikirkan lagi target-target impanku itu. Kini aku memegang sebuah kalimat dari ustadz itu “usahaku ibadahku, hasilnya kubertawakal kepada Allah. Aku yakin Allah tahu yang terbaik untukku.  Belum tentu yang aku inginkan itu baik untukku, ku serahkan padaMu Ya Allah”

Aku ingin sukses dunia tapi tak melupakan akhirat.
Aku ingin sukses akhirat tapi tak melupakan dunia.
Aku ingin keduanya seimbang.


         Sebulan telah berlalu dengan segala kegiatan yang menyeimbangkan keduanya.  Tak percaya rasanya yang terjadi. Hari demi hari tanpa target impian itu, hal-hal indahpun terjadi dalam hidupku. Subhanallah, kuasa Allah. Ada-ada saja cara Allah menuntunku.

1.       Aku ingin menjadi seorang pengajar
Inilah doaku beberapa bulan yang lalu, aku ingin menjadi pengajar karena hal itu bisa menjadi bekalku di akhirat pula. Aku ingin walaupun jasadku sudah tak ada lagi di dunia namun aliran pahala tetap terus mengalir kepadaku. Amal jariyah lewat ilmu yang pernah kusampaikan.

Dalam doaku saat itu, aku berkata dalam hatiku “Ya Allah, aku ingin menjadi seperti pengajar-pengajar itu. Bermanfaat bagi orang lain dan menjadi amal jariyahku kelak.”. Setelah berdoa aku berikhtiar dengan terus menuntut ilmu.

Sebulan kemudian, ada panggilan menjadi pengajar dari seorang temanku. “subhanallah, jalan Allah memang indah pada waktunya.” Itulah ucapan yang terucap dari bibirku. Tak percaya tapi itulah Kuasa Allah. “KunFayakun”

2.       Aku ingin berubah menjadi lebih baik dari kemarin. Aku ingin tobab nasuha Ya Allah.

Bagian ini sangat banyak cabangnya. Maklum aku hanyalah manusia biasa. Dipenuhi dengan dosa. Hari itu, hatiku menangis. Menangisi dosa-dosa yang kian hari bertambah seperti air dalam lautan. Saat it aku berdoa “Ya Allah, ampuni hambaMu ini. Bantu hamba keluar dari dosa-dosa. Tuntun hamba menuju jalanMu”.

Dan apakah yang terjadi??

Doa itu terus kuucap dalam shalatku. Sampai ketika scenario Allah terjadi. Hari itu, entah bagaimana bisa aku ikut pada seorang teman yang tidak terlalu dekat denganku sebelumnya. Aku hanya sekedar mengikutinya karena saat itu tak ada yang menemaniku, dan ternyata kecantol pada aktivitas dia pula. Hari itu aku mulai ikut kajian-kajian dan atas jasanya lah aku bisa sedikit demi sedikit keluar dari kehidupanku sebelumnya. Dia mengenalkanku tentang apa it Islam, bagaimana itu Islam. 
“subhanallah, Allah menyayangi kita semua. Kita berusaha dekat denganNya dengan merangkak Allah akan berjalan menuju kita. Kita berjalan, Allah berlari menuju kita”


Dan sekarang aku memegang sebuah prinsip kehidupan yang terucap dari lisan ayahku “JIKA ALLAH BERSAMAMU TAK ADA YANG DAPAT MENGALAHKANMU,*SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU (KERJAKAN PERINTAHNYA, JAUHI LARANGANNYA)”


1 lagi, semua indah pada waktunya. Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita. Jangan paksakan keinginan-keinginanmu, karena itu akan membuatmu menjadikannya sebagai  Tuhanmu. Nikmati prosesnya sebagai sebuah ibadah untuk Allah SWT. Hasilnya kita tawakal kepadaNya.




Kamis, 28 Juni 2012

Mencintai dalam diam

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 16.13
Duhai gadis,
maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu.

Maka dengarlah..


Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..
sebuah anugrah tak terperih..
Karena cinta adalah kehidupan.
Karena rasa itu adalah cahaya.
Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita..
Namun..
Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.

Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu menderita.
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir.
Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis,
Agar kau dapat keluar dari belenggu itu.
Dan mampu melaluinya dgn anggun..
Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan.
Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang..

Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas... Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi....,
apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yg mengaturnya,
Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan...
Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam,
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis...,
kita tak tahu dan tak akan pernah tahu.. Hingga saatnya tiba..
Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar... Namun ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya?
Gadis,
Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar.. Begitu mulia untuk di tampakkan.. Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis,
fitrah kita wanita adalah pemalu,
Dan kau indah karena sifat malumu..
Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap..
Duhai gadis,
jadikan malu sebagai selendangmu..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan..
Dalam jeruji kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka cintailah dlm hening.
Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu,
Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu..
Agar kesucianmu tetap terjaga..
Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu,
Pegang kendali hatimu..
Jangan kau lepaskan.
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu...
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis...
yg kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..
Maka, peganglah kendali hatimu, Lalu..Arahkan pd Nya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci


Kamis, 07 Juni 2012

Ketika Allah menjagamu (1)

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 12.17






Subuh itu, aku terbangun dengan keringat yang berucuran di badanku. Entahlah apa yang terjadi dalam mimpiku semalaman tadi. Untuk memperbaiki perasaanku itu aku segera mandi dan mendirikan shalat subuh seperti biasanya.

Waktu menunjukkan pukul 07.30. Akupun segera bersiap-siap menuju kampus karena hari ini aku ada kuliah pagi. Dalam perjalanan itu ada hal aneh yang kurasakan. Kejadian demi kejadian yang kusaksikan dalam perjalanan menuju kampus seakan-akan aku pernah melihatnya. Tapi bedanya kejadian yang kusaksikan pada orang-orang di sekelilingku itu akulah yang menjadi peran utamanya.

Kejadian pertama : seorang gadis dan pria sedang bertengkar di tengah jalan. Sepertinya mereka berpacaran. Gadis itu menangis dan pergi dari hadapan pria itu.

Kejadian kedua : seorang anak yang sedang merengek-rengek kepada Ibunya untuk dibelikan mainan sedangkan ibunya tersebut tidak mempunyai uang untuk membelinya.

Kejadian ketiga : kumpulan gadis remaja yang duduk alias nongkrong di sebuah cafe dan disana membahas tentang infotaiment yang mereka saksikan di tv

sesampaiku di kampus, aku baru menyadari kejadian-kejadian itu. Ternyata yang membuat keringatanku bercucuran semalaman adalah mimpi-mimpi yang isinya persis sama dengan kejadian yang baru kusaksikan. Namun dalam mimpi akulah yang berada disana.

Mimpi itu terus terbayang dalam ingatanku. Aku dibuat risau karenanya.

Ketika aku sedang makan di kantin kampus tiba-tiba seorang pria mendatangiku yang tidak lain adalah pacarku saat itu.
K Brian : sendiri aja neng,,,
aku hanya terkejut dan berkata iya saat itu padanya
k Brian : ngelamunin siapa atuh siang bolong gini?
aku : g' ngelamunin siapa2 kok
wajah brian mulai bingung melihat sikapku yang tak seperti biasanya. Akupun bingung dengan diriku. Hal yang kurasakan saat itu adalah takut. Takut entah apa sebabnya.
K Brian : aku ganggu kamu yah,,, maaf deh.. Selamat makan aja klo gitu dek...

kak brianpun meninggalkanku di kantin itu. namun aku tak berucap apapun untuk menghentikan langkahnya. Ketika ia pergi, entah kenapa perasaanmu yang tadinya risau berubah menjadi senang.

Aku berkata pada diriku : kenapa aku seperti ini, kenapa aku damai ditinggalkan kak brian. Padahal biasanya aku senang ketika dia datang.

"ada sms" terdengar bunyi dari handphoneku
ternyata sms itu dari kak brian yang isinya "dek, besok kita jalan yuk. G ada kuliahkan?"

risau itu kembali lagi setelah ada sms dari kak brian.
Kemudian kugerakkan jemariku membalas smsnya "maaf k, besok aku ada tambahan kuliah"

aku tahu pasti kak brian disana kecewa karena sikap dan tingkahku hari ini. Malam harinya aku mulai menyadari sesuatu. Kak brian memang baik tapi cara ini salah. Kenapa aku berpacaran. Sedangkan dalam agamaku tak ada istilah pacaran. Dan sudah jelas keharamannya.

Dan sedikit semi sedikit otakku mulai mengkoneksikan kejadian diriku ini dengan mimpi semalam. Astagfirullah, hatiku telah mati. Allah telah memperingatkanku.

Semakin risaulah hatiku, aku ingin mengakhiri semuanya tapi aku tak tega membuat sedih kak brian. Malam itu tak kuputuskan apapun hingga akhirnya aku tertidur.

Pukul 03;00 aku terbangun. Karena kehausan akupun melangkahkan kaki ke dapur. Ketika di dapur aku mendengar lantunan ayat suci yang terdengar dari mushala di rumahku. Kucoba melihat siapa gerangan disana dan ternyata adalah ayahku.

Setelah ayah mengaji, tanpa ia tahu aku ada di sana ia mulai melantunkan doa-doanya dan dalam doanya ada yang membuatku bergetar.
"Ya Allah lindungi keluargaku dari godaan syetan. Dari hal-hal yang Engkau larang. Bukalah mata hatinya agar mereka slalu berjalan di jalan lurusMu. Sulitkanlah mereka dari hal-hal yang salah sehingga mereka tidak mengerjakannya"

aku segera bergegas ke kamar dan dalam kamar aku kembali mendengar lantunan ayat suci dari balik kamarku. Kucoba melihat ternyata suara itu dari kamar nenek.
Yang membuatku kembali bergetar adalah doa yang diucapkan nenek.
"Ya Allah, kami semua makhlukMu yang lemah. Godaan syetan masih sering berhasil pada kami. Tapi dengan izinMu kami bisa bertahan jikalau Engkau menabur iman dalam hati kaki. Taburkanlah iman itu kepada keluargaku. Jadikanlah hati kami sakit ketika berada di jalan yang salah"

aku baru menyadari semuanya. Allah menyayangi keluargaku. Allah mengabulkan doa ayah dan nenek. kejadian hari ini adalah bukanlah suatu kebetulan tapi ini adalah pertanda dari Allah. Allah menjagaku. Allah menjaga keluargaku.

segera kubasuh tubuhku dengan air wudhu untuk mendirikan pula qiyamulail seperti ayah dan nenekku.
dalam doa kuucapkan "Ya Allah, aku tahu sikapku dengan berpacaran salah. Tolong aku agar aku bisa keluar dari hal yang Engkau larang ini. pertegas langkahku menuju jalan lurusMu. Dan meninggalkan jalan yang salah."

setelah mendirikan qiyamulail akupun kembali ke tempat tidurku. Ketika subuhnya aku terbangun dengan kekuatan yang dahsyat. Tubuhku terasa fresh seakan tak ada beban dalam hidupku. Seperti biasanya aku mandi dan shalat subuh. Kemudia bersiap-siap ke kampus lagi untuk kuliah tambahan.

Perjalanan ke kampus aku melihat gadis yang kemarin bertengkar dengan pacarnya itu. Ada yang beda  dari dia. Hari itu ia mengenakan jilbab dan ia hanya berjalan sendirian. kucoba memulai percakapan dengannya.
assalamu alaikum mbak
waalaikum salam jawabnya
subhanallah cantik skali mbak dengan jilbab itu
makasih dek, alhamdulillah baru menangkap hidayah Allah kemarin
bagi tipsnya donk mbak biar bisa nangkap dengan tepat hidayah itu. Hehe (ucapku sambil bercanda)
panjang dek ceritanya. Mau cerita sekarang tapi mbak lagi buru-buru ada urusan. Kita tukeran nomor aja kalo gitu. Ntar sore kita smsa yah.


Tambah kenalan lagi deh. Alhamdulillah ucapku. Kulanjutkan langkahku ke kampus. Dan di depan kelas tambahanku itu kak brian sudah berdiri disana.
Dalam hatiku "aduh gmn nih. Ya Allah tuntunlah aku"
kemudian kak brian menghampiriku "dek, sore ini kakak akan ke kampung. Sepertinya bakal lama soalnya ibu dan ayah minta seperti itu. Disana juga tidak mungkin kita bisa berkomunikasi karena disana sinyal sangat sulit. Kalau memang kita berjodoh tak akan lari kemana. Kalau Allah izinkan, setelah kamu lulus nanti kakak akan datang melamarmu.... (tiba-tiba dosenku pun datang)

zahra, kelas akan dimulai. Masuk sekarang sebelum bapak tutup pintunya.
Kutinggalkan kak brian dengan sepenggal kalimat yaitu "atas izin Allah k, smoga sampai dengan selamat"

tabjuk akan kuasa Allah yang kurasakan saat itu. Allah begitu memudahkan jalan hambaNya yang memohon tuntunanNya. Hanya dengan berbekal niat dan doa, Allahlah yang mengeksekusinya.

Terima kasih Ya Allah, hari ini aku bisa lepas dari sesuatu yang tidak Engkau sukai. Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku, belum tentu aku bisa bertahan dalam godaan syetan yang selanjutnya.








Senin, 04 Juni 2012

pukis buatanku

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 05.46
maklumlah pemula,, jd bentuknya g karuan.. hehe tp rasanya dijamin deh (dijamin apa yah??) hmm enak deh...




Rabu, 23 Mei 2012

edit edit

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 12.34

karena tadi malam insomnia g' bisa tidur (gr2 tidur siang sih), g ada kerjaan mending edit foto dah...

Dan jadilah...








Selasa, 22 Mei 2012

Berada di puncak,,,

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 14.31


Aku takut Ya Allah,
Badan ini bergetar membayangkannya saja,
Hati ini tak kuat rasa-rasanya,

Memang indah keadaan ketika di atas,
Tapi aku tak ingin
Aku takut tak mampu menahan gejolak nafsu
Tak mampu mengendalikan diriku
Sehingga diriku hanyut dalam nikmatnya berada di puncak

Bagaimana jika aku lupakan Engkau Ya Allah,,
Nauudzu billah,,
Bagaimana jika aku menjadi sombong karena keadaan itu?
Naudzu Billah,,

Ya Allah,
Dunia ini memang penuh dengan kenikmatan..
Dan nikmat dunia itu kebanyakan adalah tipuan
Tuntunlah jalanku Ya Allah
Jangan biarkan ombak dunia yang penuh tipuan itu menghanyutkanku

Ya Allah,
Aku ingin selalu dekat denganMu
Aku ingin menjadi salah satu hambaMu yang Engkau cintai


:D
 @rahmisyam

Selasa, 15 Mei 2012

13-05-2012 & 14-05-2012

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 07.45
soto ayam ala me

sayur kangkung ala me

Senin, 14 Mei 2012

Keluargaku dan Pulsa

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 19.48


Ini adalah kisah my family with pulsa. Kisah ini adalah sejarah dan perkembangan toko pulsa keluarga kami. All about family and pulse. It’s a real story.

Awalnya, ibu dan ayah berencana membuka suatu usaha. Hal ini disebabkan karena anak-anaknya semakin hari semakin tumbuh dewasa dan butuh biaya untuk pendidikan, kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Kalau cuman penghasilan ayah dari seorang pegawai negeri sepertinya sulit. Apalagi anak yang ditanggung ada 4 orang. Alhasil akhirnya ibu dan ayah mebuka usaha pencucian photo. Pertama sih belum buka tempat, cuman buat stand di suatu pameran di kampungku saat itu. Kemudian setelah pameran itu, takdir Allah berkehendak membuka jalan usaha tersebut untuk mempunyai cabang. Tidak jauh dari pameran itu orangtuaku mendapat sebuah kontrakan untuk membuka cabang pencucian photo express di sana.

Ada yang aneh ketika usaha itu sudah dibuka, semua yang datang ke tempat kami semuanya satu tujuan dan satu pertanyaan.. apakah itu???
“Jualan pulsa g’”
Pagi hari, siang hari, malam hari semuanya bilang begitu…

Diselidiki-diselidiki ternyata kontrakan itu bekas penjual pulsa. Dengan pemikiran cepat ayah memberi saran agar kita sekalian usaha jualan pulsa. Ibupun setuju dan PHOTO IMPEK CELLULARpun diresmikan.

Hari keluargakupun berubah drastis setelah cellular ini ada. Kalau dulu pas cuci photo yang jaga adalah pekerja yang handal dalam hal cuci photo. Namun sekarang, Ibu yang harus terjun langsung menjaga toko dari pagi sampai malam. Waktu berkumpul dengan keluargapun sangat kurang karena kedua orangtuaku sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Bulanpun berganti, semakin jauh saja ikatan keluarga kami. Akhirnya ibu dan ayah memutuskan untuk menjadikan kontrakan itu juga tempat mereka menginap. Aku adik-adikku tetap di rumah bersama nenek sedangkan orangtuaku tinggal di toko itu. Ibu hanya datang sehari 1 kali, ketika pagi hari. Memberikan kami uang jajan, dan memasakkan kami makanan. Namun, aku tahu bahwa ibu melakukan hal ini karena kami. Ibu ingin kami hidup layak.







Oh Pulsa,,
Kami bisa bersekolah karena bantuanmu
Kami bisa makan sehari-haripun karena bantuanmu

Oh pulsa, aku ingin marah padamu
Kau menjauhkanku dari orangtuaku
Tapi bagaimanapun aku juga harus berterima kasih
Karenamu keluargaku masih bisa hidup

Oh pulsa,
Adakah cara lain agar dirimu tak berdampak negative
Tpi hanya berdampak positif??

Puisi di atas adalah perwakilan perasanku saat itu.

Tahun berganti, Alhamdulillah usaha ibu berkembang. Namun sepertinya ibu kelelahan karena hanya sendiri menjaga toko itu. Ayah dan Ibupun meminta aku untuk ikut berpartisipasi di toko itu. Setelah pulang sekolah, aku juga harus menjaga toko pulsa itu. Kuterima tawaran itu Karena aku sangat rindu berkumpul dengan ibu dan ayah.

Awal menjaga toko pulsa, kesanku “capek juga yah, menunggu pelanggan datang ke toko pulsa ini. Siang hari sampai malam hari. Mau tidur juga tidak bisa karena takutnya ada pelanggan yang datang pas aku tidur”.
Namun lama kelamaan kurasakan dampak positinya, antara lain : aku bisa mengobrol bersama ibu lebih lama lagi, aku punya banyak kenalan baru (pelanggan-pelanggan toko pulsa kami), aku diajarkan lebih awal tentang ilmu kewirausahaan, dapat jatah pulsa lebih setiap bulan dari ibu, dan masih banyak lagi.

2 tahun telah berlalu, dan kontrakan itu semakin mahal juga. Setiap tahun pemiliknya menaikkan harganya 2 kali lipat sedangkan untung jual pulsa tidak seberapa. Keluargakupun mulai dibuat pusing karena hal ini. Ayah hanya bisa terus berdoa kepada Allah agar diberikan jalan keluar dari permasalahan ini. Alhamdulillah beberapa bulan selanjutnya jawaban dari Allah datang. Kebetulan di samping kontrakan kami, ada tanah kosong. Tapi ukurannya sangat kecil. Ayah akhirnya memutuskan membeli tanah itu dan membangun toko pulsa kami ditempat itu. Karena itulah satu-satunya cara terbaik untuk toko pulsa kami. Awalnya kami ingin cari kontrakan yang lebih muran namun jika jauh dari toko pulsa sebelumnya maka kami harus memulai lagi dari awal mencari pelanggan-pelanggan tentunya.

Toko pulsapun jadi, dan Alhamdulillah selain jadi toko pulsa tempat itupun menjadi rumah keluargaku. Ayah sengaja membangunnya menjadi rumah kami juga agar tak ada lagi kerenggangan antara kami seperti dulu kala. Sekarang semuanya teratasi, aku, adik-adikku, nenek, ayah dan ibu kembali bisa makan bersama di pagi hari, siang hari, dan malam hari. Dan tetap toko pulsa kami dapat beroperasi untuk menghidupi keluarga kami.

Terima kasih Pulsa, kau akhirnya memberikan dampak positif terhadap keluargaku tanpa harus memberikan dampak negative lagi.



Picnic With SAVE STREET CHILD

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 19.29
Just a picture with one poetry special for @savestreetchild

Savestreetchild
komunitas sosial dengan segala keikhlasan
tanpa pamrih membangun anak bangsa

Savestreetchild
kau ajarkan aku arti kehidupan
memberi tanpa mengharap imbalan
menjadi berguna bagi orang lain

Savestreetchild
aku kagum pada sosok kalian
aku ingin seperti kalian

Savestreetchild
bantu aku menapaki tangga kehidupan ini
bantu aku pula menapaki tangga anak jalanan itu
mereka butuh bantuan kita

Savestreetchild
aku ada bersama kalian
aku ada untuk mereka

Lets go together...



ini lg mengamati bulu babi


wow, rumah pasien karantina haji tempo dulue


terowongan yg bisa hubungkan pulau kahyangan and pulau... (lupa namanya)


aku dan anaknya bunda yasmin di salah satu bangunan peninggalan belanda


bak selebritis, turun dr kapalpun dapat jepretan dr @dhilooo (hehe, bcanda)


gifo 1


gifo 2


gifo 3


gifo 4


gifo 5


gifo 6


ini @dhilooo yg nyuruh foto kyk gini (iyakan dil??) hehe


lebih dekata dgn bulu babi


penjaga museum siap melayani


gifo 7


di dalam museum ini


sok-soknya yah


msih dalam museum


makanan ake dan dhilooo pagi hari di rumah singgah anak nelayan (pdhal tadi pagi udah sarapan)


makan bareng woth community @savestreetchild


sebelum berangkat kami berdoa dulu


wow 1


wow 2


wow 3


wow 4


wow 5


wow 6


wow 7


wow 8


wow 9


wow 10


jepret asal aja (enak nih yg kena)


di depan museum with pengajar keren (aku dan dhiloo masih tahap percobaan) hehe

Jumat, 29 Juni 2012

Semua indah pada waktunya


Namaku Zahra. Aku masih duduk di bangku SMA. Karena seringnya membaca dan mengikuti training motivasi pikirankupun selalu dipenuhi dengan daftar impian dan target tercapainya. Di dalam otakku ini berderet tulisan dan gambar semua hal yang aku inginkan. Mulai dari daftar belanjaan sampai aku ingin menjadi inilah itulah. Yang pastinya semuanya indah.

Memang hal tersebut berdampak baik kepada pikiran dan semangatku. Karena dengan motivasi-motivasi itu kemalasan dan pikiran negative dapat kuredam. Tapi aku lupa pada jati diriku yang sesungguhnya. Aku lupa bahwa aku adalah seorang muslimah. Impian-impian itu membuatku lupa akan kuasa Allah. Impian-impian itu membuatku lupa akan hari kekal nanti yaitu akhirat. Di dalam pikiranku hanya nikmatnya dunia saja dan melupakan hari pertemuan dengan Allah nanti.

Aku baru menyadari semua itu ketika aku telah menjadi seorang mahasiswi. Aku disadarkan akan kata-kata dari seorang ustadz yang memberikan kajian di mesjid di kampus. Seketika saat itu hanya istigfar yang terucap dalam hatiku.

Langkahku yang selama ini begitu cepat untuk mencapai suatu tujuan adalah sebuah kesalahan. Aku hanya terus berusaha namun tak pernah percaya akan kuasa Allah. Aku seakan-akan berTuhankan pikiran positif dan motivasi. Padahal Allahlah Tuhanku dan tak pantas aku menduakanNya.

“Ya Allah, aku mohon ampun. Aku terhipnotis. Aku lalai.”

Mulai hari itu aku mengubah jalan hidupku. Kutempatkan pikiran positif dan motivasi itu sebagai ikhtiar dan di dalam ikhtiar itu kusematkan ibadah sehingga ikhtiar itu menjadi ibadah.  Kuniatkan semua yang kulakukan semata-mata ibadah kepadaNya. Kini kutak memikirkan lagi target-target impanku itu. Kini aku memegang sebuah kalimat dari ustadz itu “usahaku ibadahku, hasilnya kubertawakal kepada Allah. Aku yakin Allah tahu yang terbaik untukku.  Belum tentu yang aku inginkan itu baik untukku, ku serahkan padaMu Ya Allah”

Aku ingin sukses dunia tapi tak melupakan akhirat.
Aku ingin sukses akhirat tapi tak melupakan dunia.
Aku ingin keduanya seimbang.


         Sebulan telah berlalu dengan segala kegiatan yang menyeimbangkan keduanya.  Tak percaya rasanya yang terjadi. Hari demi hari tanpa target impian itu, hal-hal indahpun terjadi dalam hidupku. Subhanallah, kuasa Allah. Ada-ada saja cara Allah menuntunku.

1.       Aku ingin menjadi seorang pengajar
Inilah doaku beberapa bulan yang lalu, aku ingin menjadi pengajar karena hal itu bisa menjadi bekalku di akhirat pula. Aku ingin walaupun jasadku sudah tak ada lagi di dunia namun aliran pahala tetap terus mengalir kepadaku. Amal jariyah lewat ilmu yang pernah kusampaikan.

Dalam doaku saat itu, aku berkata dalam hatiku “Ya Allah, aku ingin menjadi seperti pengajar-pengajar itu. Bermanfaat bagi orang lain dan menjadi amal jariyahku kelak.”. Setelah berdoa aku berikhtiar dengan terus menuntut ilmu.

Sebulan kemudian, ada panggilan menjadi pengajar dari seorang temanku. “subhanallah, jalan Allah memang indah pada waktunya.” Itulah ucapan yang terucap dari bibirku. Tak percaya tapi itulah Kuasa Allah. “KunFayakun”

2.       Aku ingin berubah menjadi lebih baik dari kemarin. Aku ingin tobab nasuha Ya Allah.

Bagian ini sangat banyak cabangnya. Maklum aku hanyalah manusia biasa. Dipenuhi dengan dosa. Hari itu, hatiku menangis. Menangisi dosa-dosa yang kian hari bertambah seperti air dalam lautan. Saat it aku berdoa “Ya Allah, ampuni hambaMu ini. Bantu hamba keluar dari dosa-dosa. Tuntun hamba menuju jalanMu”.

Dan apakah yang terjadi??

Doa itu terus kuucap dalam shalatku. Sampai ketika scenario Allah terjadi. Hari itu, entah bagaimana bisa aku ikut pada seorang teman yang tidak terlalu dekat denganku sebelumnya. Aku hanya sekedar mengikutinya karena saat itu tak ada yang menemaniku, dan ternyata kecantol pada aktivitas dia pula. Hari itu aku mulai ikut kajian-kajian dan atas jasanya lah aku bisa sedikit demi sedikit keluar dari kehidupanku sebelumnya. Dia mengenalkanku tentang apa it Islam, bagaimana itu Islam. 
“subhanallah, Allah menyayangi kita semua. Kita berusaha dekat denganNya dengan merangkak Allah akan berjalan menuju kita. Kita berjalan, Allah berlari menuju kita”


Dan sekarang aku memegang sebuah prinsip kehidupan yang terucap dari lisan ayahku “JIKA ALLAH BERSAMAMU TAK ADA YANG DAPAT MENGALAHKANMU,*SYARAT DAN KETENTUAN BERLAKU (KERJAKAN PERINTAHNYA, JAUHI LARANGANNYA)”


1 lagi, semua indah pada waktunya. Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita. Jangan paksakan keinginan-keinginanmu, karena itu akan membuatmu menjadikannya sebagai  Tuhanmu. Nikmati prosesnya sebagai sebuah ibadah untuk Allah SWT. Hasilnya kita tawakal kepadaNya.




Kamis, 28 Juni 2012

Mencintai dalam diam

Duhai gadis,
maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu.

Maka dengarlah..


Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..
sebuah anugrah tak terperih..
Karena cinta adalah kehidupan.
Karena rasa itu adalah cahaya.
Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita..
Namun..
Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.

Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu menderita.
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir.
Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis,
Agar kau dapat keluar dari belenggu itu.
Dan mampu melaluinya dgn anggun..
Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan.
Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang..

Kita percaya takdir bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas... Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi....,
apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yg mengaturnya,
Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan...
Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam,
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis...,
kita tak tahu dan tak akan pernah tahu.. Hingga saatnya tiba..
Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar... Namun ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya?
Gadis,
Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar.. Begitu mulia untuk di tampakkan.. Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis,
fitrah kita wanita adalah pemalu,
Dan kau indah karena sifat malumu..
Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap..
Duhai gadis,
jadikan malu sebagai selendangmu..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan..
Dalam jeruji kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka cintailah dlm hening.
Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu,
Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu..
Agar kesucianmu tetap terjaga..
Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu,
Pegang kendali hatimu..
Jangan kau lepaskan.
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu...
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis...
yg kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..
Maka, peganglah kendali hatimu, Lalu..Arahkan pd Nya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci


Kamis, 07 Juni 2012

Ketika Allah menjagamu (1)







Subuh itu, aku terbangun dengan keringat yang berucuran di badanku. Entahlah apa yang terjadi dalam mimpiku semalaman tadi. Untuk memperbaiki perasaanku itu aku segera mandi dan mendirikan shalat subuh seperti biasanya.

Waktu menunjukkan pukul 07.30. Akupun segera bersiap-siap menuju kampus karena hari ini aku ada kuliah pagi. Dalam perjalanan itu ada hal aneh yang kurasakan. Kejadian demi kejadian yang kusaksikan dalam perjalanan menuju kampus seakan-akan aku pernah melihatnya. Tapi bedanya kejadian yang kusaksikan pada orang-orang di sekelilingku itu akulah yang menjadi peran utamanya.

Kejadian pertama : seorang gadis dan pria sedang bertengkar di tengah jalan. Sepertinya mereka berpacaran. Gadis itu menangis dan pergi dari hadapan pria itu.

Kejadian kedua : seorang anak yang sedang merengek-rengek kepada Ibunya untuk dibelikan mainan sedangkan ibunya tersebut tidak mempunyai uang untuk membelinya.

Kejadian ketiga : kumpulan gadis remaja yang duduk alias nongkrong di sebuah cafe dan disana membahas tentang infotaiment yang mereka saksikan di tv

sesampaiku di kampus, aku baru menyadari kejadian-kejadian itu. Ternyata yang membuat keringatanku bercucuran semalaman adalah mimpi-mimpi yang isinya persis sama dengan kejadian yang baru kusaksikan. Namun dalam mimpi akulah yang berada disana.

Mimpi itu terus terbayang dalam ingatanku. Aku dibuat risau karenanya.

Ketika aku sedang makan di kantin kampus tiba-tiba seorang pria mendatangiku yang tidak lain adalah pacarku saat itu.
K Brian : sendiri aja neng,,,
aku hanya terkejut dan berkata iya saat itu padanya
k Brian : ngelamunin siapa atuh siang bolong gini?
aku : g' ngelamunin siapa2 kok
wajah brian mulai bingung melihat sikapku yang tak seperti biasanya. Akupun bingung dengan diriku. Hal yang kurasakan saat itu adalah takut. Takut entah apa sebabnya.
K Brian : aku ganggu kamu yah,,, maaf deh.. Selamat makan aja klo gitu dek...

kak brianpun meninggalkanku di kantin itu. namun aku tak berucap apapun untuk menghentikan langkahnya. Ketika ia pergi, entah kenapa perasaanmu yang tadinya risau berubah menjadi senang.

Aku berkata pada diriku : kenapa aku seperti ini, kenapa aku damai ditinggalkan kak brian. Padahal biasanya aku senang ketika dia datang.

"ada sms" terdengar bunyi dari handphoneku
ternyata sms itu dari kak brian yang isinya "dek, besok kita jalan yuk. G ada kuliahkan?"

risau itu kembali lagi setelah ada sms dari kak brian.
Kemudian kugerakkan jemariku membalas smsnya "maaf k, besok aku ada tambahan kuliah"

aku tahu pasti kak brian disana kecewa karena sikap dan tingkahku hari ini. Malam harinya aku mulai menyadari sesuatu. Kak brian memang baik tapi cara ini salah. Kenapa aku berpacaran. Sedangkan dalam agamaku tak ada istilah pacaran. Dan sudah jelas keharamannya.

Dan sedikit semi sedikit otakku mulai mengkoneksikan kejadian diriku ini dengan mimpi semalam. Astagfirullah, hatiku telah mati. Allah telah memperingatkanku.

Semakin risaulah hatiku, aku ingin mengakhiri semuanya tapi aku tak tega membuat sedih kak brian. Malam itu tak kuputuskan apapun hingga akhirnya aku tertidur.

Pukul 03;00 aku terbangun. Karena kehausan akupun melangkahkan kaki ke dapur. Ketika di dapur aku mendengar lantunan ayat suci yang terdengar dari mushala di rumahku. Kucoba melihat siapa gerangan disana dan ternyata adalah ayahku.

Setelah ayah mengaji, tanpa ia tahu aku ada di sana ia mulai melantunkan doa-doanya dan dalam doanya ada yang membuatku bergetar.
"Ya Allah lindungi keluargaku dari godaan syetan. Dari hal-hal yang Engkau larang. Bukalah mata hatinya agar mereka slalu berjalan di jalan lurusMu. Sulitkanlah mereka dari hal-hal yang salah sehingga mereka tidak mengerjakannya"

aku segera bergegas ke kamar dan dalam kamar aku kembali mendengar lantunan ayat suci dari balik kamarku. Kucoba melihat ternyata suara itu dari kamar nenek.
Yang membuatku kembali bergetar adalah doa yang diucapkan nenek.
"Ya Allah, kami semua makhlukMu yang lemah. Godaan syetan masih sering berhasil pada kami. Tapi dengan izinMu kami bisa bertahan jikalau Engkau menabur iman dalam hati kaki. Taburkanlah iman itu kepada keluargaku. Jadikanlah hati kami sakit ketika berada di jalan yang salah"

aku baru menyadari semuanya. Allah menyayangi keluargaku. Allah mengabulkan doa ayah dan nenek. kejadian hari ini adalah bukanlah suatu kebetulan tapi ini adalah pertanda dari Allah. Allah menjagaku. Allah menjaga keluargaku.

segera kubasuh tubuhku dengan air wudhu untuk mendirikan pula qiyamulail seperti ayah dan nenekku.
dalam doa kuucapkan "Ya Allah, aku tahu sikapku dengan berpacaran salah. Tolong aku agar aku bisa keluar dari hal yang Engkau larang ini. pertegas langkahku menuju jalan lurusMu. Dan meninggalkan jalan yang salah."

setelah mendirikan qiyamulail akupun kembali ke tempat tidurku. Ketika subuhnya aku terbangun dengan kekuatan yang dahsyat. Tubuhku terasa fresh seakan tak ada beban dalam hidupku. Seperti biasanya aku mandi dan shalat subuh. Kemudia bersiap-siap ke kampus lagi untuk kuliah tambahan.

Perjalanan ke kampus aku melihat gadis yang kemarin bertengkar dengan pacarnya itu. Ada yang beda  dari dia. Hari itu ia mengenakan jilbab dan ia hanya berjalan sendirian. kucoba memulai percakapan dengannya.
assalamu alaikum mbak
waalaikum salam jawabnya
subhanallah cantik skali mbak dengan jilbab itu
makasih dek, alhamdulillah baru menangkap hidayah Allah kemarin
bagi tipsnya donk mbak biar bisa nangkap dengan tepat hidayah itu. Hehe (ucapku sambil bercanda)
panjang dek ceritanya. Mau cerita sekarang tapi mbak lagi buru-buru ada urusan. Kita tukeran nomor aja kalo gitu. Ntar sore kita smsa yah.


Tambah kenalan lagi deh. Alhamdulillah ucapku. Kulanjutkan langkahku ke kampus. Dan di depan kelas tambahanku itu kak brian sudah berdiri disana.
Dalam hatiku "aduh gmn nih. Ya Allah tuntunlah aku"
kemudian kak brian menghampiriku "dek, sore ini kakak akan ke kampung. Sepertinya bakal lama soalnya ibu dan ayah minta seperti itu. Disana juga tidak mungkin kita bisa berkomunikasi karena disana sinyal sangat sulit. Kalau memang kita berjodoh tak akan lari kemana. Kalau Allah izinkan, setelah kamu lulus nanti kakak akan datang melamarmu.... (tiba-tiba dosenku pun datang)

zahra, kelas akan dimulai. Masuk sekarang sebelum bapak tutup pintunya.
Kutinggalkan kak brian dengan sepenggal kalimat yaitu "atas izin Allah k, smoga sampai dengan selamat"

tabjuk akan kuasa Allah yang kurasakan saat itu. Allah begitu memudahkan jalan hambaNya yang memohon tuntunanNya. Hanya dengan berbekal niat dan doa, Allahlah yang mengeksekusinya.

Terima kasih Ya Allah, hari ini aku bisa lepas dari sesuatu yang tidak Engkau sukai. Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku, belum tentu aku bisa bertahan dalam godaan syetan yang selanjutnya.








Senin, 04 Juni 2012

pukis buatanku

maklumlah pemula,, jd bentuknya g karuan.. hehe tp rasanya dijamin deh (dijamin apa yah??) hmm enak deh...




Rabu, 23 Mei 2012

edit edit


karena tadi malam insomnia g' bisa tidur (gr2 tidur siang sih), g ada kerjaan mending edit foto dah...

Dan jadilah...








Selasa, 22 Mei 2012

Berada di puncak,,,



Aku takut Ya Allah,
Badan ini bergetar membayangkannya saja,
Hati ini tak kuat rasa-rasanya,

Memang indah keadaan ketika di atas,
Tapi aku tak ingin
Aku takut tak mampu menahan gejolak nafsu
Tak mampu mengendalikan diriku
Sehingga diriku hanyut dalam nikmatnya berada di puncak

Bagaimana jika aku lupakan Engkau Ya Allah,,
Nauudzu billah,,
Bagaimana jika aku menjadi sombong karena keadaan itu?
Naudzu Billah,,

Ya Allah,
Dunia ini memang penuh dengan kenikmatan..
Dan nikmat dunia itu kebanyakan adalah tipuan
Tuntunlah jalanku Ya Allah
Jangan biarkan ombak dunia yang penuh tipuan itu menghanyutkanku

Ya Allah,
Aku ingin selalu dekat denganMu
Aku ingin menjadi salah satu hambaMu yang Engkau cintai


:D
 @rahmisyam

Selasa, 15 Mei 2012

13-05-2012 & 14-05-2012

soto ayam ala me

sayur kangkung ala me

Senin, 14 Mei 2012

Keluargaku dan Pulsa



Ini adalah kisah my family with pulsa. Kisah ini adalah sejarah dan perkembangan toko pulsa keluarga kami. All about family and pulse. It’s a real story.

Awalnya, ibu dan ayah berencana membuka suatu usaha. Hal ini disebabkan karena anak-anaknya semakin hari semakin tumbuh dewasa dan butuh biaya untuk pendidikan, kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya. Kalau cuman penghasilan ayah dari seorang pegawai negeri sepertinya sulit. Apalagi anak yang ditanggung ada 4 orang. Alhasil akhirnya ibu dan ayah mebuka usaha pencucian photo. Pertama sih belum buka tempat, cuman buat stand di suatu pameran di kampungku saat itu. Kemudian setelah pameran itu, takdir Allah berkehendak membuka jalan usaha tersebut untuk mempunyai cabang. Tidak jauh dari pameran itu orangtuaku mendapat sebuah kontrakan untuk membuka cabang pencucian photo express di sana.

Ada yang aneh ketika usaha itu sudah dibuka, semua yang datang ke tempat kami semuanya satu tujuan dan satu pertanyaan.. apakah itu???
“Jualan pulsa g’”
Pagi hari, siang hari, malam hari semuanya bilang begitu…

Diselidiki-diselidiki ternyata kontrakan itu bekas penjual pulsa. Dengan pemikiran cepat ayah memberi saran agar kita sekalian usaha jualan pulsa. Ibupun setuju dan PHOTO IMPEK CELLULARpun diresmikan.

Hari keluargakupun berubah drastis setelah cellular ini ada. Kalau dulu pas cuci photo yang jaga adalah pekerja yang handal dalam hal cuci photo. Namun sekarang, Ibu yang harus terjun langsung menjaga toko dari pagi sampai malam. Waktu berkumpul dengan keluargapun sangat kurang karena kedua orangtuaku sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Bulanpun berganti, semakin jauh saja ikatan keluarga kami. Akhirnya ibu dan ayah memutuskan untuk menjadikan kontrakan itu juga tempat mereka menginap. Aku adik-adikku tetap di rumah bersama nenek sedangkan orangtuaku tinggal di toko itu. Ibu hanya datang sehari 1 kali, ketika pagi hari. Memberikan kami uang jajan, dan memasakkan kami makanan. Namun, aku tahu bahwa ibu melakukan hal ini karena kami. Ibu ingin kami hidup layak.







Oh Pulsa,,
Kami bisa bersekolah karena bantuanmu
Kami bisa makan sehari-haripun karena bantuanmu

Oh pulsa, aku ingin marah padamu
Kau menjauhkanku dari orangtuaku
Tapi bagaimanapun aku juga harus berterima kasih
Karenamu keluargaku masih bisa hidup

Oh pulsa,
Adakah cara lain agar dirimu tak berdampak negative
Tpi hanya berdampak positif??

Puisi di atas adalah perwakilan perasanku saat itu.

Tahun berganti, Alhamdulillah usaha ibu berkembang. Namun sepertinya ibu kelelahan karena hanya sendiri menjaga toko itu. Ayah dan Ibupun meminta aku untuk ikut berpartisipasi di toko itu. Setelah pulang sekolah, aku juga harus menjaga toko pulsa itu. Kuterima tawaran itu Karena aku sangat rindu berkumpul dengan ibu dan ayah.

Awal menjaga toko pulsa, kesanku “capek juga yah, menunggu pelanggan datang ke toko pulsa ini. Siang hari sampai malam hari. Mau tidur juga tidak bisa karena takutnya ada pelanggan yang datang pas aku tidur”.
Namun lama kelamaan kurasakan dampak positinya, antara lain : aku bisa mengobrol bersama ibu lebih lama lagi, aku punya banyak kenalan baru (pelanggan-pelanggan toko pulsa kami), aku diajarkan lebih awal tentang ilmu kewirausahaan, dapat jatah pulsa lebih setiap bulan dari ibu, dan masih banyak lagi.

2 tahun telah berlalu, dan kontrakan itu semakin mahal juga. Setiap tahun pemiliknya menaikkan harganya 2 kali lipat sedangkan untung jual pulsa tidak seberapa. Keluargakupun mulai dibuat pusing karena hal ini. Ayah hanya bisa terus berdoa kepada Allah agar diberikan jalan keluar dari permasalahan ini. Alhamdulillah beberapa bulan selanjutnya jawaban dari Allah datang. Kebetulan di samping kontrakan kami, ada tanah kosong. Tapi ukurannya sangat kecil. Ayah akhirnya memutuskan membeli tanah itu dan membangun toko pulsa kami ditempat itu. Karena itulah satu-satunya cara terbaik untuk toko pulsa kami. Awalnya kami ingin cari kontrakan yang lebih muran namun jika jauh dari toko pulsa sebelumnya maka kami harus memulai lagi dari awal mencari pelanggan-pelanggan tentunya.

Toko pulsapun jadi, dan Alhamdulillah selain jadi toko pulsa tempat itupun menjadi rumah keluargaku. Ayah sengaja membangunnya menjadi rumah kami juga agar tak ada lagi kerenggangan antara kami seperti dulu kala. Sekarang semuanya teratasi, aku, adik-adikku, nenek, ayah dan ibu kembali bisa makan bersama di pagi hari, siang hari, dan malam hari. Dan tetap toko pulsa kami dapat beroperasi untuk menghidupi keluarga kami.

Terima kasih Pulsa, kau akhirnya memberikan dampak positif terhadap keluargaku tanpa harus memberikan dampak negative lagi.



Picnic With SAVE STREET CHILD

Just a picture with one poetry special for @savestreetchild

Savestreetchild
komunitas sosial dengan segala keikhlasan
tanpa pamrih membangun anak bangsa

Savestreetchild
kau ajarkan aku arti kehidupan
memberi tanpa mengharap imbalan
menjadi berguna bagi orang lain

Savestreetchild
aku kagum pada sosok kalian
aku ingin seperti kalian

Savestreetchild
bantu aku menapaki tangga kehidupan ini
bantu aku pula menapaki tangga anak jalanan itu
mereka butuh bantuan kita

Savestreetchild
aku ada bersama kalian
aku ada untuk mereka

Lets go together...



ini lg mengamati bulu babi


wow, rumah pasien karantina haji tempo dulue


terowongan yg bisa hubungkan pulau kahyangan and pulau... (lupa namanya)


aku dan anaknya bunda yasmin di salah satu bangunan peninggalan belanda


bak selebritis, turun dr kapalpun dapat jepretan dr @dhilooo (hehe, bcanda)


gifo 1


gifo 2


gifo 3


gifo 4


gifo 5


gifo 6


ini @dhilooo yg nyuruh foto kyk gini (iyakan dil??) hehe


lebih dekata dgn bulu babi


penjaga museum siap melayani


gifo 7


di dalam museum ini


sok-soknya yah


msih dalam museum


makanan ake dan dhilooo pagi hari di rumah singgah anak nelayan (pdhal tadi pagi udah sarapan)


makan bareng woth community @savestreetchild


sebelum berangkat kami berdoa dulu


wow 1


wow 2


wow 3


wow 4


wow 5


wow 6


wow 7


wow 8


wow 9


wow 10


jepret asal aja (enak nih yg kena)


di depan museum with pengajar keren (aku dan dhiloo masih tahap percobaan) hehe
 

Thinkmii Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez