Jumat, 15 Juli 2011

KEHIDUPAN SETELAH MATI

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 12.56
(Tahapan Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan di Akhirat)

Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sbb :

1.Alam Barzakh 

Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur 
(barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, 
bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli 
bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia 
baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan 
Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah 
SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, 
diantaranya mereka yang 

a. Suka mengadu domba 
b. Suka berbuat ghulul 
c. Berbuat kebohongan 
d. Membaca Al Qur’an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang 
dilarang dalam Al’Qur’an 
e. Melakukan zina 
f. Memakan riba 
g. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak 
masuk surga karena hutangnya) 
h. Tidak bersuci setelah buang air kecil, shg masih bernajis 
Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, 
shaum, zakat, dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung 
silaturahim, segala perbuatan yang ma’ruf dan berbuat baik kepada manusia , 
juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur. 


2. Peniupan Sangkakala 
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu 
kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan 
membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, spt dijelaskan pada Al Qur’an :


“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, 
kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT”( QS. Az Zumar :68 ). 


Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat 
sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung 
menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah 
cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah I tu keadaan alam semesta 
kembali seperti awal penciptaannya.

Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana 
firman-Nya : “ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya 
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). 
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua 
wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan 
segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal 
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al 
Hajj:1-2). 


Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan 
seluruh manusia ; “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar 
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.(QS. Yaa Siin : 51).

Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak 
seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan 
hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian 
sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan 
berdiri”.(HR. Muslim). 


3.Hari Berbangkit 
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya 
kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) 
perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan 
segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah : 6). 


4.Padang Mahsyar 
“(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian 
pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke 
hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48). 


Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan 
diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang 
berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman: 
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang 
kadarnya 50.000 tahun.(QS. Al Maarij:4). 
Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya 
seperti satu jam saja.

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka 
merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali 
hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45). 


“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa 
mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).

Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara 
dhuhur dan ashar saja. Subhanallah.

Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin 
seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, 
dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di 
dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan 
itu dapat menyelamatkannya”.(QS.AlMa’arij:11-14). 

5. Syafaat 
Syafaat ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik 
besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan 
munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka.

Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah 
SWT). 

6. Hisab 
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan 
ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia 
baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran. 

Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat 
dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi 
balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).

Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang 
terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak 
Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili 
diantara manusia adalah urusan darah.

Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu 
pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”.(QS. 
Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi. 


Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : 
“Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan 
mereke kerjakan dahulu”.(Al Hijr:92-93). 


Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan 
amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati. 

7. Pembagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab 
(amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang 
telah ia kerjakan di dunia.

Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang 
ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT. 

Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari 
sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan 
menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, spt pada firman Allah 
berikut ini: 

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan 
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya 
(yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya 
dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke 
dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al Insyiqaq:8-12) .

"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia 
berkata:"wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), 
dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian 
itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi 
manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah 
dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam 
api neraka yang menyala-nyala".(QS. Al Haqqah:25 31).

8. Mizan 
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan 
hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat 
pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika 
(amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan 
cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”.(QS. Al Anbiya:47) 

Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan 
syirik akan masuk neraka.

Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga 


9. Telaga 
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari 
telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga 
masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas 
dari yang lain, sebagaimana sabdanya : 


Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba 
untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya 
Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. 
Bukhari Muslim). 


Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian 
Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat 
syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas). 

10.Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka 
menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan 
diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud 
sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini 
merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Karena 
saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada 
tubuh mereka. 

Allah SWT berfirman,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan 
perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat 
mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu 
ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka 
dinding yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah 
luarnya dari situ ada siksa.(QS.Al hadid:13). 

Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, 
akan melalui Shirat. 


11. Shirat 
Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk 
diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga). 


Beberapa Hadits tentang Shirath 


Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata 
: 
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan 
berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di 
Najd yang disebut pohon Sud’an.(HR. Muslim) 


“Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih 
tajam dari pedang”. (HR. Muslim) 


“Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada 
yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang 
menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada 
yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. 
Bukhari Muslim) 


Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para 
pemimpin umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang 
diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, 
kecuali Rasul dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, 
selamatkanlah.(HRBukhari). 


Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap 
selanjutnya jembatan 


12. Jembatan 
Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan 
ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di 
atas neraka jahannam. 


Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu 
mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka 
akan saling diqhisash antata satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di 
dunia.Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka 
diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang 
diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat 
tinggalnya di dunia”.(HR. Bukhari). 


Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga. 


Kesimpulan : 
Setelah penjelasan di atas tinggal kita menunggu..., apa yang akan kita alami 
di hari akhir nanti..., tentunya sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia 
ini…. Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap 
istiqomah di jalan-Nya sehingga dapat mencapai surga-Nya dan dijauhkan dari 
siksa neraka-Mu ya Allah…….karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu ya 
Allah…… 


Sumber : 
1. Poster ‘Hidup Sesudah Mati” (berupa diagram tahapan dan penjelasan setiap 
tahapan) 
2. Hidup Sesudah Mati edisi terjemah oleh Syaikh Jasim Muhammad Al Muthawwi 
3. Al Yaum Al Akhir, Juz I,II,III oleh Dr. umar Sulaiman Al Asyqar 
4. Syarah Lum’atul I’tiqad Al hadi Ila Sabilir Rasyad oleh Syaikh Utsaimin 
5. Tahdzib Syarah Ath thahawiyah oleh Ibnu Abil Izz Al Hanafi 
6. Tadzkirah, Imam Qurthubi 
7. At Takhwif Minan Naar oleh Ibnu rajab Al Hambali 
8. Hadiul Arwah Ila Biladil Afrah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah 
9. Nihayatul Bidayah wan Nihayah oleh Al hafidz Ibnu Katsir 
10. Ahwalun Naar oleh Muhammad Ali Al Kulaib. 
(Disalin/ diketik pada tgl : 17 Ramadhan 1428 H, pkl 8 pagi).

sumber : 
http://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg18949.html

Terapi mabuk asmara

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 12.45

Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq sangat hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahulloh berkata: “Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya.” Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.
Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:
Ikhlas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada Alloh dengan tulus, niscaya Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.
Berdo’a.
Merendahkan diri kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.
Menahan pandangan.
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.
Banyak berpikir dan berdzikir.
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
Menjauh dari orang yang dicintainya.
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
Sebab mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.
Menikah, sebab pernikahan itu mencukupi segalanya.
Penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar diberi jalan keluar.
Menengok orang sakit.
Mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.
Senantiasa menghadiri majelis ilmu.
Duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.
Memangkas habis ambisi.
Dengan cara membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.
Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna.
Menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.
Menjaga kharisma.
Agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.
Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya.
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.
Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya.
Ibnul Jauzi rahimahulloh berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita.”
Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya.
Baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.
Memikirkan akibat perbuatannya.
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
Meyakini Keutamaan Ujian Hidup.
Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.
Berpikir Kerugiannya.
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.
Melihat konsisi para pemabuk cinta.
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.
Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat. Wallahu a’lam

GAMBARAN KEHIDUPAN MANUSIA SETELAH MATI

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 07.45

Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah...terangkan kepadaku 
tentang makna firman Allah "ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok". 
Lalu menangislah Rasulullah SAW.  Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. Engkau telah 
menanyakan sesuatu yang dahsyat. Umatku  akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12 
kelompok-kelompok tabiat. 
• Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya, 
"Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan 
nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya, 
"Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah 
tempatnya". 
• Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung 
yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran 
orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, 
seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam 
perkara jual beli dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari 
bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran  bagi orang-orang yang 
melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi 
karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam  keadaan terputus lehernya, seraya 
terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian 
palsu dan nerakalah tempatnya". 
• kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar 
darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang 
tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya  dalam keadaan tertunduk dan kedua 
kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orangorang yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah 
tempatnya". 
• Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan 
matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran 
bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan 
nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak, 
seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai 
orang tuanya dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata. 
Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan 
paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran 
bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah 
tempatnya". • Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti 
bulan purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya 
terdengar suara dari sisiNya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh 
kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah 
bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari 
ALLAH SWT". 
"Ya Alllah,,, masukanlah hambaMU ini ke dalam golongan orang-orang  yang selalu beriman 
kepadaMu ya Allah,,, jauhkan panas api neraka dari kami ya Allah....." 
(Sumber : Artikel Islami, 14 Mei 2006 - 22:57)

Rabu, 13 Juli 2011

Pengaruh Kebaikan Dan Amal Shalih Orang Tua

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 15.18

Judul : Pengaruh Kebaikan Dan Amal Shalih Orang Tua




Wahai bapak dan ibu, ketika kita dapati anak kita tidak sesuai dengan harapan, maka terlebih dahulu hendaknya kita melihat diri kita. Barangkali pada diri kita masih ada kesalahan atau dosa-dosa yang masih sering kita lakukan. Karena sesungguhnya amalan-amalan yang dilakukan orangtua akan memberi pengaruh terhadap keshalihan anak.
Seorang anak yang melihat ayahnya selalu berdzikir, mengucapkan tahlil, tahmid, tasbih, dan takbir niscaya akan menirunya mengucapkan kalimat-kalimat tersebut.
Demikian juga seorang anak yang diutus orang tuanya untuk memberi sedekah kepada orang-orang miskin dirumah-rumah berbeda dengan seorang anak yang disuruh orang tuanya membeli rokok dan barang-barang memabukkan. Seorang anak melihat ayahnya berpuasa senin kamis dan melaksanakan shalat jumat dan jama’ah tidak sama dengan anak yang melihat kebiasaan ayahnya nongkrong di kafe, diskotik, dan bioskop.
Kita bisa membedakan antara seorang anak yang sering mendengar adzan dengan seorang anak yang sering mendengar ayahnya bernyanyi. Anak-anak itu pasti akan meniru apa yang sering mereka dengar.
Bila seorang ayah selalu berbuat baik kepada orang tuanya, mendoakan dan memohonkan ampunan untuk mereka, selalu berusaha tahu kabar mereka, menenangkan mereka, memenuhi kebutuhan mereka, memperbanyak berdoa, “rabbighfirli wa li wali dayya..”,berziarah ke kuburan mereka bila telah meninggal, dan bersedekah untuk mereka, serta tetap menyambung hubungan dengan teman-teman mereka dan member hadiah dengan orang-orang yang biasa diberi hadiah oleh mereka dahulu. Maka anak yang melihat akhlak ayahnya seperti ini dengan seizin Allah akan menontohnya dan juga akan memohonkan ampunan untuk orangtuanya.
Seorang anak yang diajari shalat tidak sama dengan anak yang dibiasakan nonton film, musik, dan sepak bola.
Seorang anak yang melihat ayahnya shalat di malam hari, menangis karena takut kepada Allah, membaca Al Qur’an, pasti akan berfikir, “Mengapa ayah menangis, mengapa ayah shalat, untuk apa ayah tidur meninggalkan ranjangnya yang enak lalu berwudhu dengan air dingin di tengah malam seperti ini? Untuk apakah ayah sedikit tidur dan berdoa dengan penuh pengharapan dan diliputi kecemasan?”
Semua pertanyaan ini akan berputar dibenaknya dan akan selalu hadir dalam pikirannya. Selanjutnya dia akan mencontoh apa yang dilakukan ayahnya.
Demikian juga dengan seorang anak perempuan yang melihat ibunya berhijab dari laki-laki yang bukan mahramnya, menutup aurat di hadapan mereka, berhias dengan akhlak malu, ketenangan, dan menjaga kesucian diri. Dia akan mempelajari dari ibunya akhlak tersebut.
Beda dengan seorang anak perempuan yang selalu melihat ibunya bersolek di depan para lelaki bukan mahram, bersalaman, berikhtilat, duduk bersama mereka, tertawa, tersenyum, bahkan berdansa dengan lelaki bukan mahram. Dia akan mempelajari semua itu dari ibunya.
Karena itu takutlah kepada Allah wahai Ayah Ibu, dalam membina anak-anak kalian! Jadilah Anda berdua teladan yang baik, berhiaslah dengan akhlak yang baik, tabiat yang mulia, dan sebelum itu semua berpegang teguh dengan agama ini dan cintailah Allah dan rasul-Nya.
Penjagaan Allah Terhadap Keturunan Orang Tua yang Shalih
Keshalihan dan amal baik orang tua memiliki dampak yang besar bagi keshalihan anak-anaknya, dan memberikan manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat. Sebaliknya amal-amal jelek dan dosa-dosa besar yang dilakukan orangtua akan berpengaruh jelek terhadap pendidikan anak-anaknya.
Pengaruh-pengaruh tersebut diatas datang dengan berbagai bentuk. Diantaranya berupa keberkahan amal-amal shalih dan pahala yang Allah sediakan untuknya. Atau sebaliknya berupa kesialan amal-amal jelek dan kemurkaan Allah serta akibat jelek akan diterimanya.
Jika orang tua shalih dan gemar melaksanakan amalan baik maka akan mendapatkan ganjaran dan pahala yang dapat dirasakan anak. Ganjaran tersebut dapat berupa penjagaan, rizki yang luas, dan pembelaan dari murka Allah. Adapun amal jelek orang tua, akan berdampak jelek terhadap anak. Dampak tersebut dapat berupa musibah, penyakit, dan kesulitan-kesulitan lain.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya memperbanyak amal shaleh karena pengaruhnya akan terlihat pada anak. Bukti pengaruh ini dapat dilihat dari kisah nabi Khidhir yang menegakkan tembok dengan suka rela tanpa meminta upah, sehingga Musa menanyakan alasan mengapa ia tidak mau mengambil upah. Allah berfirman memberitakan perkataan nabi Khidhir,
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا (٨٢)
“Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya” (QS. Al Kahfi: 82)
Dalam menafsirkan firman Allah, “dan kedua orang tuanya adalah orang shalih” Ibnu Katsir berkata: “Ayat diatas menjadi dalil bahwa keshalihan seseorang berpengaruh kepada anak cucunya di dunia dan akhirat, berkat ketaatannya dan syafaatnya kepada mereka maka mereka terangkat derajatnya di surga agar kedua orangtuanya senang dan berbahagia sebagaimana yang yang telah dijelaskan dalam Al Qur’an dan as sunnah.”
Allah telah memerintahkan kepada kedua orangtua yang khawatir terhadap masa depan anak–anaknya agar selalu bertakwa, beramal shalih, beramar ma’ruf nahi mungkar, dan berbagai macam amal ketaatan lainnya. Sehingga dengan amalan-amalan itu, Allah akan menjaga anak cucunya. Allah berfirman,
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (٩)
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (An Nisa: 9)
Karena itu bertakwalah dan beramal shalihlah agar doa untuk kebaikan anak Anda diterima!
Diceritakan bahwa sebagian orang-orang salaf dahulu pernah berkata kepada anaknya,“Wahai anakku, aku akan membaguskan shalatku agar engkau mendapat kebaikan.”Sebagian ulama salaf menyatakan bahwa makna ucapan itu adalah aku akan memperbanyak shalatku dan beroda kepada Allah untuk kebaikanmu.
Kedua orangtua bila membaca Al-Qur’an, surat Al Baqarah dan surat-surat Al Mu’awwidzat (Al-Ikhlash, Al Falaq, An Naas), maka para malaikat akan turun mendengarnya dan setan-setan akan lari. Tidak diragukan bahwa turunnya malaikat membawa ketenangan dan rahmat. Dan jelas ini member pengaruh baik terhadap anak dan keselamatan mereka.
Tetapi bila Al-Qur’an ditinggalkan, dan orangtua lalai dari dzikir, ketika itu setan-setan akan turun dan memerangi rumah yang tidak ada bacaan Al-Qur’an, penuh dengan musik, alat-alat musik, dan gambar-gambar haram. Kondisi seperti ini jelas akan berpengaruh jelek terhadap anak-anak dan mendorong mereka berbuat maksiat dan kerusakan.
Sehingga dari itu semua, cara yang paling tepat untuk meluruskan anak-anak harus dimulai dengan melakukan perubahan sikap dan perilaku dari kedua orang tua. Kita harus menanamkan komitmen dan berpegang teguh terhadap syariat Allah pada diri kita dan anak-anak. Serta kita harus senantiasa berbuat baik kepada orangtua kita serta menjauhi sikap durhaka kepadanya, agar anak-anak kita nantinya menjadi anak yang berbakti, selamat dari dosa durhaka kepada kedua orang tua dan murka Allah. Karena anak-anak saat ini adalah orang tua dimasa yang akan datang dan suatu ketika ia akan merasakan hal yang sama ketika menginjak masa tua.
Selanjutnya, hal yang tidak boleh kita lupakan adalah senantiasa berdoa, mengharap pertolongan kepada Allah dalam mendidik anak-anak kita, janganlah kita sombong terhadap kemampuan yang kita miliki. Karena hidayah itu berada ditangan Allah dan Allahlah yang membolak balikkan hati hamba-hambaNya.
***
artikel muslimah.or.id
penulis: Ummu Muhammad Anik Rahmawati
Referensi :
·         Tarbiyatul Abna’, Syaikh Musthafa Al Adawi, penerbit Media Hidayah
·         Pengaruh Lingkungan Terhadap pendidikan Anak, Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin, Majalah As Sunnah Edisi 03/Tahun XII

Feminisme Tak Membuat Perempuan Bahagia

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 15.14



Persamaan hak  kaum perempuan dan laki-laki  menjadi isu yang tidak pernah berhenti dibahas di kalangan aktivis perempuan.
Kalangan feminis memanfaatkan istilah "hak asasi" dan "pemberdayaan" perempuan untuk menyuarakan gerakan feminisme.
Sekilas, konsep feminisme tidak bermasalah karena bertujuan untuk mengangkat derajat kaum perempuan yang selama ini dianggap didiskriminasikan dan dilanggar hak-haknya oleh kaum lelaki.
Tapi konsep feminisme yang notabene berasal dari Barat dan menggunakan standar-standar kehidupan perempuan Barat yang cenderung bebas.
Belakangan diketahui banyak menimbulkan masalah bagi kaum perempuan itu sendiri. Mereka justeru tidak bahagia dalam hidupnya, bahkan banyak diantara kaum perempuan yang terjerumus dalam tindak kriminal.
Sahar El-Nadi, seorang instruktur profesional dan penceramah di bidang komunikasi antar budaya dalam artikelnya "The Other Side of Feminism" mengungkap konsep feminisme ala Barat yang bermasalah itu.
Ia mengatakan, konsep feminisme jadi problem karena dengan alasan persamaan hak dan kesetaraan, sadar atau tidak sadar perempuan ditanamkan pemikiran dan pandangan bahwa kaum lelaki adalah manusia yang agresif, emosional, memonopoli lapangan kerja dan menutup kesempatan bagi kaum perempuan untuk memiliki banyak pilihan selain hanya mengurusi urusan rumah tangga.
Agenda feminisme yang dikedepankan kaum feminis sekarang ini, tulis El-Nadi, adalah persamaan hak yang cenderung membuat perempuan "identik" dengan laki-laki.
Mereka menolak argumen bahwa kaum lelaki dan perempuan memiliki perilaku yang berbeda karena peran mereka dalam hidup pun berbeda. Kaum feminis akan menyebut orang-orang yang beragumen demikian sebagai orang yang 'seksis', dikriminatif, pendukung "agenda chauvinis kaum lelaki" dan ingin mengendalikan kaum perempuan dalam sebuah sistem masyarakat yang patriarkis.
Kesetaraan menurut konsep feminisme, bahwa laki-laki dan perempuan harus memiliki kehidupan yang sama, tanggung jawab yang sama dan pada akhirnya mengalami tekanan hidup yang sama. Apakah konsep itu membuat kaum perempuan bahagia? Ternyata tidak.
Semakin perempuan merasa berhasil menjalankan standar-standar feminisme itu, kenyataannya semakin mereka merasa sengsara. Lembaga General Social Survey pernah melakukan penelitian tentang hal ini di kalangan masyarakat AS.
Mereka meneliti bagaimana mood masyarakat AS dari mulai tahun 1972 hingga sekarang, dan hasilnya, kaum perempuan AS yang notabene menganut konsep feminisme, kehidupannya lebih suram dibandingkan kaum lelaki.
Perempuan mengalami kondisi yang lebih buruk, karena mereka diminta untuk memainkan dua peran bukan satu peran bahwa tugas perempuan di dalam rumah dan tugas laki-laki mencari nafkah di luar.
Dibawa 'revolusi feminisme' kaum perempuan menang dalam mendapatkan apa yang disebut kebebasan dalam dunia laki-laki, sementara kaum lelaki banyak yang mengalami krisis jati diri.
Sehingga tak heran jika sekarang banyak kaum lelaki yang 'feminim', berpakaian dan bertingkah laku seperti perempuan. Perubahan semacam ini bisa dipahami, karena konsep kesetaraan itu, sejak kecil anak-anak perempuan didorong untuk belajar berani dan agresif seperti anak-anak laki.
Gaya mendidik seperti ini akan terbawa sampai anak perempuan tadi dewasa. Mereka akan tumbuh dengan pendekatan untuk menjadi "manusia yang egois" di dunia.
Konsep feminisme yang sekarang berkembang, membuat kaum perempuan, utamanya di negara-negara maju jadi meremehkan peran perempuan sebagai isteri dan ibu.
Banyak diantara mereka yang tidak mau direpotkan dengan kewajiban-kewajiban sebagai isteri dan ibu sehingga mereka cenderung memilih melakukan seks bebas tanpa komitmen, memilih membesarkan anak-anak tanpa kehadiran seorang ayah bahkan menikah sesama jenis.
Semuanya dilakukan atas nama "hak asasi perempuan." Jika sudah demikian, maka lenyaplah perang kaum perempuan dalam masyarakat.
"Sebagai seorang muslim, saya sedih melihat makin banyak kaum perempuan di berbagai penjuru dunia yang berlomba-lomba mengikuti jalan feminisme akhirnya jatuh ke jurang yang sama.
Bagi para muslimah, Al-Quran dengan jelas menyebutkan bahwa Allah Swt menciptakan berbeda antara kaum lelaki dan kaum perempuan. Masing-masing dianugerahkan peran yang berbeda pula untuk saling mendukung sebagai satu tim, dan bukan untuk saling bersaing," tulis El-Nadi.
"Tak seorang pun yang ingin mencerabut hak-hak kaum perempuan, tapi kita harus memahami bahwa kebebasan bukan berarti harus mendegradasikan kaum perempuan dan persamaan hak bukan berarti harus 'identik'.
Kaum perempuan membawa karunia dan nilai-nilai yang unik bagi dunia. Peran perempuan dalam memulihkan nilai-nilai keluarga dalam kehidupan masyarakat yang modern bisa membuat kaum lelaki, anak-anak bahkan perempuan itu sendiri, hidup bahagia," papar El-Nadi.
Nah, para muslimah, rasanya tak perlu silau dengan propaganda kesetaraan gender dan persamaan hak asasi yang digaungkan para aktivis feminisme. (ln/iol)

Ikhfa

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 14.57

  • Ikhfa artinya menyamarkan.
  • Hukum bacaan disebut ikhfaa yaitu jika Nun Sukun atau Tanwin bertemu salah satu huruf ikhfaa.
  • Hurup ikhfa ada lima belas (15) Yaitu: ص ذ ث ك ج س ق ش د ط ز ف ت ض ظ 
  • Cara membacanya adalah suara Nun ataupun Tanwin masih tetap terdengar tetapi samar dan terus bersambung dengan makhroj huruf berikutnya, sehingga kedengarannya berbunyi seperti “NG”.


Cara baca ikfa ada 3:
a. Ikhfa Aqrob 
Yang dimaksud bacaan ihkfa aqrob adalah Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan tiga huruf ikhfa
( ت ط د ), maka cara pengucapan makhroj nun mati atau tanwin jangan terlalu jauh ikhfanya, contoh ت (Ta)= من تحت الأنهار (MINNN TAHTIHAL ANHAAR), ketika membaca من (MIN) dalam ikhfa:

MIN/IKHFA AQROB <---> IKHFA AUSATH/TENGAH <---> MING/IKHFA ABAD.

b. Ikhfa Ausath
Yang dimaksud bacaan ihkfa Ausath adalah Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan tiga huruf ikhfa
( ص - ذ - ث - ج - س - ظ - ش - ز - ف - ض ), maka cara pengucapan makhroj nun mati atau tanwin harus pertengahan anatar MIN dan MING ikhfanya.

c. Ikhfa Ab'ad
Yang dimaksud bacaan ihkfa Ausath adalah Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan tiga huruf ikhfa
( ق dan ك ), maka cara pengucapan makhroj nun mati atau tanwin harus samar sekali ikhfanya. contoh: من قبل(MINGGG QOBL)، (MANGGG KAANA) من كان

Lihat Table dibawah ini:

AB'AD
JAUH
AUSATH
TENGAH
AQROB
DEKAT
IKHFA
MENYAMARKAN
ق
ث
ت
NUN MATI/TANWIN
ك
ج
ط
-
-
ذ
د
-
-
ز
-
-
-
س
-
-
-
ش
-
-
-
ص
-
-
-
ض
-
-
-
ظ
-
-
-
ف
-
-
-
-
-
-

Jumat, 15 Juli 2011

KEHIDUPAN SETELAH MATI

(Tahapan Perjalanan Manusia Menuju Hari Kebangkitan di Akhirat)

Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sbb :

1.Alam Barzakh 

Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur 
(barzakh) . Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, 
bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli 
bid’ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia 
baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan 
Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur. Rasulullah 
SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, 
diantaranya mereka yang 

a. Suka mengadu domba 
b. Suka berbuat ghulul 
c. Berbuat kebohongan 
d. Membaca Al Qur’an tetapi tidak melaksanakan apa yang diperintahkan dan yang 
dilarang dalam Al’Qur’an 
e. Melakukan zina 
f. Memakan riba 
g. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang akan tertahan tidak 
masuk surga karena hutangnya) 
h. Tidak bersuci setelah buang air kecil, shg masih bernajis 
Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur adalah Shalat wajib, 
shaum, zakat, dan perbuatan baik berupa kejujuran, menyambung 
silaturahim, segala perbuatan yang ma’ruf dan berbuat baik kepada manusia , 
juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur. 


2. Peniupan Sangkakala 
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu 
kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan 
membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, spt dijelaskan pada Al Qur’an :


“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di langit dan di bumi, 
kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah SWT”( QS. Az Zumar :68 ). 


Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan yang keras dan hebat 
sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung 
menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah 
cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah I tu keadaan alam semesta 
kembali seperti awal penciptaannya.

Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana 
firman-Nya : “ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya 
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). 
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua 
wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan 
segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal 
sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (QS.Al 
Hajj:1-2). 


Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan 
seluruh manusia ; “Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar 
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.(QS. Yaa Siin : 51).

Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian ditiuplah sangkakala, dimana tidak 
seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan. Lalu Allah SWT menurunkan 
hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu tumbuhlah jasad manusia.Kemudian 
sangkakala yang kedua ditiup kembali, dan manusia pun bermunculan (bangkit) dan 
berdiri”.(HR. Muslim). 


3.Hari Berbangkit 
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya 
kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) 
perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan 
segala sesuatu”. (QS. Al Mujadilah : 6). 


4.Padang Mahsyar 
“(Yaitu) pada hari (ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian 
pula) langit dan mereka semuanya di padang Mahsyar berkumpul menghadap ke 
hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.(QS. Ibrahim:48). 


Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada hari kiamat untuk dihisap dan 
diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu hari yang 
berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman: 
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari yang 
kadarnya 50.000 tahun.(QS. Al Maarij:4). 
Karena amat lamanya hari itu, manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya 
seperti satu jam saja.

Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka 
merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali 
hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45). 


“Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa 
mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat saja” (QS. ArRuum:55).

Adapun orang yang beriman merasakan lama pada hari itu seperti waktu antara 
dhuhur dan ashar saja. Subhanallah.

Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.”Orang kafir ingin 
seandainya ia dapat menebus dirinya dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, 
dengan istri serta saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya ketika di 
dunia, dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan 
itu dapat menyelamatkannya”.(QS.AlMa’arij:11-14). 

5. Syafaat 
Syafaat ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik 
besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir dan 
munafik, maka tidak ada syafaat bagi mereka.

Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah 
SWT). 

6. Hisab 
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan 
ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia 
baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran. 

Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat 
dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi 
balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).

Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang 
terakhir tapi yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak 
Allah pada seorang hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili 
diantara manusia adalah urusan darah.

Allah SWT mengatakan kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu 
pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”.(QS. 
Yunus:61). Seluruh anggota badan juga akan menjadi saksi. 


Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : 
“Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan 
mereke kerjakan dahulu”.(Al Hijr:92-93). 


Seorang hamba akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan 
amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati. 

7. Pembagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab 
(amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang 
telah ia kerjakan di dunia.

Al Kitab di sini merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang 
ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT. 

Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari 
sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan 
menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, spt pada firman Allah 
berikut ini: 

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan 
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya 
(yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya 
dari belakang, maka ia akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke 
dalam api yang menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al Insyiqaq:8-12) .

"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia 
berkata:"wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), 
dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian 
itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi 
manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah 
dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam 
api neraka yang menyala-nyala".(QS. Al Haqqah:25 31).

8. Mizan 
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan 
hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat 
pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika 
(amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan 
cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan”.(QS. Al Anbiya:47) 

Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan 
syirik akan masuk neraka.

Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga 


9. Telaga 
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari 
telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga 
masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas 
dari yang lain, sebagaimana sabdanya : 


Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba 
untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya 
Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. 
Bukhari Muslim). 


Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian 
Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat 
syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas). 

10.Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka 
menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan 
diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud 
sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik ini 
merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun jalannya.Karena 
saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali cahaya yang ada pada 
tubuh mereka. 

Allah SWT berfirman,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan 
perempuan berkata kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat 
mengambil sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu 
ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka 
dinding yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah 
luarnya dari situ ada siksa.(QS.Al hadid:13). 

Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, 
akan melalui Shirat. 


11. Shirat 
Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk 
diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga). 


Beberapa Hadits tentang Shirath 


Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata 
: 
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan 
berduri yang besar, ia mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di 
Najd yang disebut pohon Sud’an.(HR. Muslim) 


“Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih 
tajam dari pedang”. (HR. Muslim) 


“Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada 
yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti burung dan ada yang 
menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada 
yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. 
Bukhari Muslim) 


Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para 
pemimpin umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang 
diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara, 
kecuali Rasul dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah, 
selamatkanlah.(HRBukhari). 


Bagi umat muslim yang berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap 
selanjutnya jembatan 


12. Jembatan 
Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan 
ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di 
atas neraka jahannam. 


Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu 
mereka diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka 
akan saling diqhisash antata satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di 
dunia.Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka 
diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang 
diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di jannah daripada tempat 
tinggalnya di dunia”.(HR. Bukhari). 


Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga. 


Kesimpulan : 
Setelah penjelasan di atas tinggal kita menunggu..., apa yang akan kita alami 
di hari akhir nanti..., tentunya sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia 
ini…. Semoga Alah SWT memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap 
istiqomah di jalan-Nya sehingga dapat mencapai surga-Nya dan dijauhkan dari 
siksa neraka-Mu ya Allah…….karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu ya 
Allah…… 


Sumber : 
1. Poster ‘Hidup Sesudah Mati” (berupa diagram tahapan dan penjelasan setiap 
tahapan) 
2. Hidup Sesudah Mati edisi terjemah oleh Syaikh Jasim Muhammad Al Muthawwi 
3. Al Yaum Al Akhir, Juz I,II,III oleh Dr. umar Sulaiman Al Asyqar 
4. Syarah Lum’atul I’tiqad Al hadi Ila Sabilir Rasyad oleh Syaikh Utsaimin 
5. Tahdzib Syarah Ath thahawiyah oleh Ibnu Abil Izz Al Hanafi 
6. Tadzkirah, Imam Qurthubi 
7. At Takhwif Minan Naar oleh Ibnu rajab Al Hambali 
8. Hadiul Arwah Ila Biladil Afrah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah 
9. Nihayatul Bidayah wan Nihayah oleh Al hafidz Ibnu Katsir 
10. Ahwalun Naar oleh Muhammad Ali Al Kulaib. 
(Disalin/ diketik pada tgl : 17 Ramadhan 1428 H, pkl 8 pagi).

sumber : 
http://www.mail-archive.com/keluarga-islam@yahoogroups.com/msg18949.html

Terapi mabuk asmara


Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq sangat hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahulloh berkata: “Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya.” Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.
Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:
Ikhlas kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada Alloh dengan tulus, niscaya Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.
Berdo’a.
Merendahkan diri kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.
Menahan pandangan.
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.
Banyak berpikir dan berdzikir.
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
Menjauh dari orang yang dicintainya.
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
Sebab mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.
Menikah, sebab pernikahan itu mencukupi segalanya.
Penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala agar diberi jalan keluar.
Menengok orang sakit.
Mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.
Senantiasa menghadiri majelis ilmu.
Duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.
Memangkas habis ambisi.
Dengan cara membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.
Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna.
Menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.
Menjaga kharisma.
Agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.
Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya.
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.
Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya.
Ibnul Jauzi rahimahulloh berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita.”
Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya.
Baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.
Memikirkan akibat perbuatannya.
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
Meyakini Keutamaan Ujian Hidup.
Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.
Berpikir Kerugiannya.
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.
Melihat konsisi para pemabuk cinta.
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.
Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat. Wallahu a’lam

GAMBARAN KEHIDUPAN MANUSIA SETELAH MATI


Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah...terangkan kepadaku 
tentang makna firman Allah "ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok". 
Lalu menangislah Rasulullah SAW.  Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. Engkau telah 
menanyakan sesuatu yang dahsyat. Umatku  akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12 
kelompok-kelompok tabiat. 
• Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya, 
"Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan 
nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya, 
"Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah 
tempatnya". 
• Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung 
yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran 
orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut, 
seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam 
perkara jual beli dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari 
bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran  bagi orang-orang yang 
melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi 
karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam  keadaan terputus lehernya, seraya 
terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian 
palsu dan nerakalah tempatnya". 
• kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar 
darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang 
tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya  dalam keadaan tertunduk dan kedua 
kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orangorang yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah 
tempatnya". 
• Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan 
matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran 
bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan 
nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak, 
seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai 
orang tuanya dan nerakalah tempatnya". 
• Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata. 
Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan 
paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran 
bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah 
tempatnya". • Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti 
bulan purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya 
terdengar suara dari sisiNya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh 
kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah 
bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari 
ALLAH SWT". 
"Ya Alllah,,, masukanlah hambaMU ini ke dalam golongan orang-orang  yang selalu beriman 
kepadaMu ya Allah,,, jauhkan panas api neraka dari kami ya Allah....." 
(Sumber : Artikel Islami, 14 Mei 2006 - 22:57)

Rabu, 13 Juli 2011

Pengaruh Kebaikan Dan Amal Shalih Orang Tua

Judul : Pengaruh Kebaikan Dan Amal Shalih Orang Tua




Wahai bapak dan ibu, ketika kita dapati anak kita tidak sesuai dengan harapan, maka terlebih dahulu hendaknya kita melihat diri kita. Barangkali pada diri kita masih ada kesalahan atau dosa-dosa yang masih sering kita lakukan. Karena sesungguhnya amalan-amalan yang dilakukan orangtua akan memberi pengaruh terhadap keshalihan anak.
Seorang anak yang melihat ayahnya selalu berdzikir, mengucapkan tahlil, tahmid, tasbih, dan takbir niscaya akan menirunya mengucapkan kalimat-kalimat tersebut.
Demikian juga seorang anak yang diutus orang tuanya untuk memberi sedekah kepada orang-orang miskin dirumah-rumah berbeda dengan seorang anak yang disuruh orang tuanya membeli rokok dan barang-barang memabukkan. Seorang anak melihat ayahnya berpuasa senin kamis dan melaksanakan shalat jumat dan jama’ah tidak sama dengan anak yang melihat kebiasaan ayahnya nongkrong di kafe, diskotik, dan bioskop.
Kita bisa membedakan antara seorang anak yang sering mendengar adzan dengan seorang anak yang sering mendengar ayahnya bernyanyi. Anak-anak itu pasti akan meniru apa yang sering mereka dengar.
Bila seorang ayah selalu berbuat baik kepada orang tuanya, mendoakan dan memohonkan ampunan untuk mereka, selalu berusaha tahu kabar mereka, menenangkan mereka, memenuhi kebutuhan mereka, memperbanyak berdoa, “rabbighfirli wa li wali dayya..”,berziarah ke kuburan mereka bila telah meninggal, dan bersedekah untuk mereka, serta tetap menyambung hubungan dengan teman-teman mereka dan member hadiah dengan orang-orang yang biasa diberi hadiah oleh mereka dahulu. Maka anak yang melihat akhlak ayahnya seperti ini dengan seizin Allah akan menontohnya dan juga akan memohonkan ampunan untuk orangtuanya.
Seorang anak yang diajari shalat tidak sama dengan anak yang dibiasakan nonton film, musik, dan sepak bola.
Seorang anak yang melihat ayahnya shalat di malam hari, menangis karena takut kepada Allah, membaca Al Qur’an, pasti akan berfikir, “Mengapa ayah menangis, mengapa ayah shalat, untuk apa ayah tidur meninggalkan ranjangnya yang enak lalu berwudhu dengan air dingin di tengah malam seperti ini? Untuk apakah ayah sedikit tidur dan berdoa dengan penuh pengharapan dan diliputi kecemasan?”
Semua pertanyaan ini akan berputar dibenaknya dan akan selalu hadir dalam pikirannya. Selanjutnya dia akan mencontoh apa yang dilakukan ayahnya.
Demikian juga dengan seorang anak perempuan yang melihat ibunya berhijab dari laki-laki yang bukan mahramnya, menutup aurat di hadapan mereka, berhias dengan akhlak malu, ketenangan, dan menjaga kesucian diri. Dia akan mempelajari dari ibunya akhlak tersebut.
Beda dengan seorang anak perempuan yang selalu melihat ibunya bersolek di depan para lelaki bukan mahram, bersalaman, berikhtilat, duduk bersama mereka, tertawa, tersenyum, bahkan berdansa dengan lelaki bukan mahram. Dia akan mempelajari semua itu dari ibunya.
Karena itu takutlah kepada Allah wahai Ayah Ibu, dalam membina anak-anak kalian! Jadilah Anda berdua teladan yang baik, berhiaslah dengan akhlak yang baik, tabiat yang mulia, dan sebelum itu semua berpegang teguh dengan agama ini dan cintailah Allah dan rasul-Nya.
Penjagaan Allah Terhadap Keturunan Orang Tua yang Shalih
Keshalihan dan amal baik orang tua memiliki dampak yang besar bagi keshalihan anak-anaknya, dan memberikan manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat. Sebaliknya amal-amal jelek dan dosa-dosa besar yang dilakukan orangtua akan berpengaruh jelek terhadap pendidikan anak-anaknya.
Pengaruh-pengaruh tersebut diatas datang dengan berbagai bentuk. Diantaranya berupa keberkahan amal-amal shalih dan pahala yang Allah sediakan untuknya. Atau sebaliknya berupa kesialan amal-amal jelek dan kemurkaan Allah serta akibat jelek akan diterimanya.
Jika orang tua shalih dan gemar melaksanakan amalan baik maka akan mendapatkan ganjaran dan pahala yang dapat dirasakan anak. Ganjaran tersebut dapat berupa penjagaan, rizki yang luas, dan pembelaan dari murka Allah. Adapun amal jelek orang tua, akan berdampak jelek terhadap anak. Dampak tersebut dapat berupa musibah, penyakit, dan kesulitan-kesulitan lain.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya memperbanyak amal shaleh karena pengaruhnya akan terlihat pada anak. Bukti pengaruh ini dapat dilihat dari kisah nabi Khidhir yang menegakkan tembok dengan suka rela tanpa meminta upah, sehingga Musa menanyakan alasan mengapa ia tidak mau mengambil upah. Allah berfirman memberitakan perkataan nabi Khidhir,
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا (٨٢)
“Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya” (QS. Al Kahfi: 82)
Dalam menafsirkan firman Allah, “dan kedua orang tuanya adalah orang shalih” Ibnu Katsir berkata: “Ayat diatas menjadi dalil bahwa keshalihan seseorang berpengaruh kepada anak cucunya di dunia dan akhirat, berkat ketaatannya dan syafaatnya kepada mereka maka mereka terangkat derajatnya di surga agar kedua orangtuanya senang dan berbahagia sebagaimana yang yang telah dijelaskan dalam Al Qur’an dan as sunnah.”
Allah telah memerintahkan kepada kedua orangtua yang khawatir terhadap masa depan anak–anaknya agar selalu bertakwa, beramal shalih, beramar ma’ruf nahi mungkar, dan berbagai macam amal ketaatan lainnya. Sehingga dengan amalan-amalan itu, Allah akan menjaga anak cucunya. Allah berfirman,
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (٩)
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (An Nisa: 9)
Karena itu bertakwalah dan beramal shalihlah agar doa untuk kebaikan anak Anda diterima!
Diceritakan bahwa sebagian orang-orang salaf dahulu pernah berkata kepada anaknya,“Wahai anakku, aku akan membaguskan shalatku agar engkau mendapat kebaikan.”Sebagian ulama salaf menyatakan bahwa makna ucapan itu adalah aku akan memperbanyak shalatku dan beroda kepada Allah untuk kebaikanmu.
Kedua orangtua bila membaca Al-Qur’an, surat Al Baqarah dan surat-surat Al Mu’awwidzat (Al-Ikhlash, Al Falaq, An Naas), maka para malaikat akan turun mendengarnya dan setan-setan akan lari. Tidak diragukan bahwa turunnya malaikat membawa ketenangan dan rahmat. Dan jelas ini member pengaruh baik terhadap anak dan keselamatan mereka.
Tetapi bila Al-Qur’an ditinggalkan, dan orangtua lalai dari dzikir, ketika itu setan-setan akan turun dan memerangi rumah yang tidak ada bacaan Al-Qur’an, penuh dengan musik, alat-alat musik, dan gambar-gambar haram. Kondisi seperti ini jelas akan berpengaruh jelek terhadap anak-anak dan mendorong mereka berbuat maksiat dan kerusakan.
Sehingga dari itu semua, cara yang paling tepat untuk meluruskan anak-anak harus dimulai dengan melakukan perubahan sikap dan perilaku dari kedua orang tua. Kita harus menanamkan komitmen dan berpegang teguh terhadap syariat Allah pada diri kita dan anak-anak. Serta kita harus senantiasa berbuat baik kepada orangtua kita serta menjauhi sikap durhaka kepadanya, agar anak-anak kita nantinya menjadi anak yang berbakti, selamat dari dosa durhaka kepada kedua orang tua dan murka Allah. Karena anak-anak saat ini adalah orang tua dimasa yang akan datang dan suatu ketika ia akan merasakan hal yang sama ketika menginjak masa tua.
Selanjutnya, hal yang tidak boleh kita lupakan adalah senantiasa berdoa, mengharap pertolongan kepada Allah dalam mendidik anak-anak kita, janganlah kita sombong terhadap kemampuan yang kita miliki. Karena hidayah itu berada ditangan Allah dan Allahlah yang membolak balikkan hati hamba-hambaNya.
***
artikel muslimah.or.id
penulis: Ummu Muhammad Anik Rahmawati
Referensi :
·         Tarbiyatul Abna’, Syaikh Musthafa Al Adawi, penerbit Media Hidayah
·         Pengaruh Lingkungan Terhadap pendidikan Anak, Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin, Majalah As Sunnah Edisi 03/Tahun XII

Feminisme Tak Membuat Perempuan Bahagia




Persamaan hak  kaum perempuan dan laki-laki  menjadi isu yang tidak pernah berhenti dibahas di kalangan aktivis perempuan.
Kalangan feminis memanfaatkan istilah "hak asasi" dan "pemberdayaan" perempuan untuk menyuarakan gerakan feminisme.
Sekilas, konsep feminisme tidak bermasalah karena bertujuan untuk mengangkat derajat kaum perempuan yang selama ini dianggap didiskriminasikan dan dilanggar hak-haknya oleh kaum lelaki.
Tapi konsep feminisme yang notabene berasal dari Barat dan menggunakan standar-standar kehidupan perempuan Barat yang cenderung bebas.
Belakangan diketahui banyak menimbulkan masalah bagi kaum perempuan itu sendiri. Mereka justeru tidak bahagia dalam hidupnya, bahkan banyak diantara kaum perempuan yang terjerumus dalam tindak kriminal.
Sahar El-Nadi, seorang instruktur profesional dan penceramah di bidang komunikasi antar budaya dalam artikelnya "The Other Side of Feminism" mengungkap konsep feminisme ala Barat yang bermasalah itu.
Ia mengatakan, konsep feminisme jadi problem karena dengan alasan persamaan hak dan kesetaraan, sadar atau tidak sadar perempuan ditanamkan pemikiran dan pandangan bahwa kaum lelaki adalah manusia yang agresif, emosional, memonopoli lapangan kerja dan menutup kesempatan bagi kaum perempuan untuk memiliki banyak pilihan selain hanya mengurusi urusan rumah tangga.
Agenda feminisme yang dikedepankan kaum feminis sekarang ini, tulis El-Nadi, adalah persamaan hak yang cenderung membuat perempuan "identik" dengan laki-laki.
Mereka menolak argumen bahwa kaum lelaki dan perempuan memiliki perilaku yang berbeda karena peran mereka dalam hidup pun berbeda. Kaum feminis akan menyebut orang-orang yang beragumen demikian sebagai orang yang 'seksis', dikriminatif, pendukung "agenda chauvinis kaum lelaki" dan ingin mengendalikan kaum perempuan dalam sebuah sistem masyarakat yang patriarkis.
Kesetaraan menurut konsep feminisme, bahwa laki-laki dan perempuan harus memiliki kehidupan yang sama, tanggung jawab yang sama dan pada akhirnya mengalami tekanan hidup yang sama. Apakah konsep itu membuat kaum perempuan bahagia? Ternyata tidak.
Semakin perempuan merasa berhasil menjalankan standar-standar feminisme itu, kenyataannya semakin mereka merasa sengsara. Lembaga General Social Survey pernah melakukan penelitian tentang hal ini di kalangan masyarakat AS.
Mereka meneliti bagaimana mood masyarakat AS dari mulai tahun 1972 hingga sekarang, dan hasilnya, kaum perempuan AS yang notabene menganut konsep feminisme, kehidupannya lebih suram dibandingkan kaum lelaki.
Perempuan mengalami kondisi yang lebih buruk, karena mereka diminta untuk memainkan dua peran bukan satu peran bahwa tugas perempuan di dalam rumah dan tugas laki-laki mencari nafkah di luar.
Dibawa 'revolusi feminisme' kaum perempuan menang dalam mendapatkan apa yang disebut kebebasan dalam dunia laki-laki, sementara kaum lelaki banyak yang mengalami krisis jati diri.
Sehingga tak heran jika sekarang banyak kaum lelaki yang 'feminim', berpakaian dan bertingkah laku seperti perempuan. Perubahan semacam ini bisa dipahami, karena konsep kesetaraan itu, sejak kecil anak-anak perempuan didorong untuk belajar berani dan agresif seperti anak-anak laki.
Gaya mendidik seperti ini akan terbawa sampai anak perempuan tadi dewasa. Mereka akan tumbuh dengan pendekatan untuk menjadi "manusia yang egois" di dunia.
Konsep feminisme yang sekarang berkembang, membuat kaum perempuan, utamanya di negara-negara maju jadi meremehkan peran perempuan sebagai isteri dan ibu.
Banyak diantara mereka yang tidak mau direpotkan dengan kewajiban-kewajiban sebagai isteri dan ibu sehingga mereka cenderung memilih melakukan seks bebas tanpa komitmen, memilih membesarkan anak-anak tanpa kehadiran seorang ayah bahkan menikah sesama jenis.
Semuanya dilakukan atas nama "hak asasi perempuan." Jika sudah demikian, maka lenyaplah perang kaum perempuan dalam masyarakat.
"Sebagai seorang muslim, saya sedih melihat makin banyak kaum perempuan di berbagai penjuru dunia yang berlomba-lomba mengikuti jalan feminisme akhirnya jatuh ke jurang yang sama.
Bagi para muslimah, Al-Quran dengan jelas menyebutkan bahwa Allah Swt menciptakan berbeda antara kaum lelaki dan kaum perempuan. Masing-masing dianugerahkan peran yang berbeda pula untuk saling mendukung sebagai satu tim, dan bukan untuk saling bersaing," tulis El-Nadi.
"Tak seorang pun yang ingin mencerabut hak-hak kaum perempuan, tapi kita harus memahami bahwa kebebasan bukan berarti harus mendegradasikan kaum perempuan dan persamaan hak bukan berarti harus 'identik'.
Kaum perempuan membawa karunia dan nilai-nilai yang unik bagi dunia. Peran perempuan dalam memulihkan nilai-nilai keluarga dalam kehidupan masyarakat yang modern bisa membuat kaum lelaki, anak-anak bahkan perempuan itu sendiri, hidup bahagia," papar El-Nadi.
Nah, para muslimah, rasanya tak perlu silau dengan propaganda kesetaraan gender dan persamaan hak asasi yang digaungkan para aktivis feminisme. (ln/iol)

Ikhfa


  • Ikhfa artinya menyamarkan.
  • Hukum bacaan disebut ikhfaa yaitu jika Nun Sukun atau Tanwin bertemu salah satu huruf ikhfaa.
  • Hurup ikhfa ada lima belas (15) Yaitu: ص ذ ث ك ج س ق ش د ط ز ف ت ض ظ 
  • Cara membacanya adalah suara Nun ataupun Tanwin masih tetap terdengar tetapi samar dan terus bersambung dengan makhroj huruf berikutnya, sehingga kedengarannya berbunyi seperti “NG”.


Cara baca ikfa ada 3:
a. Ikhfa Aqrob 
Yang dimaksud bacaan ihkfa aqrob adalah Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan tiga huruf ikhfa
( ت ط د ), maka cara pengucapan makhroj nun mati atau tanwin jangan terlalu jauh ikhfanya, contoh ت (Ta)= من تحت الأنهار (MINNN TAHTIHAL ANHAAR), ketika membaca من (MIN) dalam ikhfa:

MIN/IKHFA AQROB <---> IKHFA AUSATH/TENGAH <---> MING/IKHFA ABAD.

b. Ikhfa Ausath
Yang dimaksud bacaan ihkfa Ausath adalah Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan tiga huruf ikhfa
( ص - ذ - ث - ج - س - ظ - ش - ز - ف - ض ), maka cara pengucapan makhroj nun mati atau tanwin harus pertengahan anatar MIN dan MING ikhfanya.

c. Ikhfa Ab'ad
Yang dimaksud bacaan ihkfa Ausath adalah Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan tiga huruf ikhfa
( ق dan ك ), maka cara pengucapan makhroj nun mati atau tanwin harus samar sekali ikhfanya. contoh: من قبل(MINGGG QOBL)، (MANGGG KAANA) من كان

Lihat Table dibawah ini:

AB'AD
JAUH
AUSATH
TENGAH
AQROB
DEKAT
IKHFA
MENYAMARKAN
ق
ث
ت
NUN MATI/TANWIN
ك
ج
ط
-
-
ذ
د
-
-
ز
-
-
-
س
-
-
-
ش
-
-
-
ص
-
-
-
ض
-
-
-
ظ
-
-
-
ف
-
-
-
-
-
-
 

Thinkmii Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez