Minggu, 15 Mei 2011

inilah kata ikhwan

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 10.17


Kalian tahu bahwa fitnah terbesar bagi kaum kami adalah kaummu, wahai kaum hawa…

Bukannya bermaksud menyalahkan kalian, namun itulah faktanya. Kadangkala kami menjadi lemah ketika berhadapan dgn mu, otot yg kuat dan badan yg tegap bisa menjadi tak berarti ketika bayang mu hadir, sangat mudah bagimu meruntuhkan iman yg selama ini kami pupuk dan kami sinari dgn cahaya tarbiyah.

Tolong berhentilah mencari perhatian kami, jika Kami masih belum siap menyempurnakan agama kami. Mungkin kami akan meunduk memandang tanah ketika berpapasan dgn mu. Mungkin kami tak menyapamu! Bukan karna kami sombong! Bukan!! Tapi jujur saja, ketika antara wanita yg berjilbab dan tidak berjilbab berjalan bersama, kami lbh melirik yg berjilbab, mata ini seringkali lalai, mungkin sengaja ataupun tak sengaja..namun seketika itupun kami tundukkan pandangan dan membaca istghfar dan memohon pada Rabb kami agar dijauhkan dari godaan syaitan yg terkutuk “audzubillahi minasyatanirrajim” ucap kami dalam hati. Bagi kami pandangan adalah anak panah iblis, kami tak ingin anak panah itu menghujam hati dan merobohkan benteng iman kami!

Saudariku… kenapa kau pajang mukamu difacebook?itu dapat menimbulkan angan2 bagi kami! Sungguh dirimu telalu suci untuk hadir dalam lamunan kami!memang aku tak suka mengakuinya bahwa kami adalah penghayal tingkat tinggi!yah! itulah faktanya!

Ukhty… maaf yah! motor kami tak bisa kau tumpangi kalau kau belum halal bagi kami!

Diantara kami ada golongan Ali yg pandai menjga pandangan, yg ketika berjalan keluar dari rumah ia hanya melihat pada dadanya hingga kembali kerumah! Diantara kami ada golongan yusuf As yg ketika digoda oleh sulaikha beliau berkata “inni akhofullah” sungguh aku takut pd Tuhanku. Tapi tidak semua kami punya iman yg sekuat itu! Jgn antunna cari perhatian dgn berkamuflase mengirim sms ajakan untuk sholat lail tapi niat kalian mencari perhatian kami! Bukankah kalian punya teman dari kaum kalian yg bisa diingatkan?? Okelah kalo niat kalian itu ikhlas, tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn menanyakan kabar kami? tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn member kami semangat ketika kami menghadapi Ujian?

Tahukah kalian bahwa kaumku itu paling gampang keGRan!

Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhty nanti”

Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering
smsan itu artinya tidak mengotori hatimu?

Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada lelaki yang berhak.. tapi kan belum tentu laki2 itu aku...

Aku tak mau menggantungkan harapanmu padaku yg belum siap menikahimu! Aku tak mau menawarkan ikatan bernama ta’aruf bila aku belum siap menikahimu, sebuah ikatan illegal yg gak Cuma berumur hitungan bulan tapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian akan dilegalkan..

Engkau bertanya soal jodoh, aku jawab jodoh itu suatu kepastian!seperti halnya ajal, ia akan datang.. yg paling penting adalah bagaimana cara kita menjemputnya, apakah dgn khusnul khatimah atau dzuul khatimah, begitupula soal jodoh, apakah menjemputnya dgn cara yg haram (pacaran) atau dgn cara yg syar’i.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti.

“Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu yang haram maka akan memperolehnya ketika sudah halal.”(al-hadist)

Yah! itulah yg aku pegang! Aku ingin suatu saat kau menjadi halal buatku! Maka bersabarlah!!!

Demikian indah Islam mengajar arti cinta. Cinta yang tidak diliputi keraguan, cinta yang menimbulkan rasa tenteram, cinta yang menumbuhkan kedamaian, cinta yang menyuburkan keimanan dan ketaqwaan.

Cinta yang apabila kita meneguknya akan diperolehi kenikmatan yang lebih dalam lagi.

Marilah kita bertafakur dan menyemai hati kita. Masihkah ada cinta di sana? Sudahkah kita mengemas cinta kita dengan kemasan Cinta Rabbani dan memberi label halal di atasnya? Dan sudahkah kita menyingkirkan cinta syahwat yang akan menjerumuskan kita dalam petaka yang berpanjangan?

Minggu, 15 Mei 2011

inilah kata ikhwan



Kalian tahu bahwa fitnah terbesar bagi kaum kami adalah kaummu, wahai kaum hawa…

Bukannya bermaksud menyalahkan kalian, namun itulah faktanya. Kadangkala kami menjadi lemah ketika berhadapan dgn mu, otot yg kuat dan badan yg tegap bisa menjadi tak berarti ketika bayang mu hadir, sangat mudah bagimu meruntuhkan iman yg selama ini kami pupuk dan kami sinari dgn cahaya tarbiyah.

Tolong berhentilah mencari perhatian kami, jika Kami masih belum siap menyempurnakan agama kami. Mungkin kami akan meunduk memandang tanah ketika berpapasan dgn mu. Mungkin kami tak menyapamu! Bukan karna kami sombong! Bukan!! Tapi jujur saja, ketika antara wanita yg berjilbab dan tidak berjilbab berjalan bersama, kami lbh melirik yg berjilbab, mata ini seringkali lalai, mungkin sengaja ataupun tak sengaja..namun seketika itupun kami tundukkan pandangan dan membaca istghfar dan memohon pada Rabb kami agar dijauhkan dari godaan syaitan yg terkutuk “audzubillahi minasyatanirrajim” ucap kami dalam hati. Bagi kami pandangan adalah anak panah iblis, kami tak ingin anak panah itu menghujam hati dan merobohkan benteng iman kami!

Saudariku… kenapa kau pajang mukamu difacebook?itu dapat menimbulkan angan2 bagi kami! Sungguh dirimu telalu suci untuk hadir dalam lamunan kami!memang aku tak suka mengakuinya bahwa kami adalah penghayal tingkat tinggi!yah! itulah faktanya!

Ukhty… maaf yah! motor kami tak bisa kau tumpangi kalau kau belum halal bagi kami!

Diantara kami ada golongan Ali yg pandai menjga pandangan, yg ketika berjalan keluar dari rumah ia hanya melihat pada dadanya hingga kembali kerumah! Diantara kami ada golongan yusuf As yg ketika digoda oleh sulaikha beliau berkata “inni akhofullah” sungguh aku takut pd Tuhanku. Tapi tidak semua kami punya iman yg sekuat itu! Jgn antunna cari perhatian dgn berkamuflase mengirim sms ajakan untuk sholat lail tapi niat kalian mencari perhatian kami! Bukankah kalian punya teman dari kaum kalian yg bisa diingatkan?? Okelah kalo niat kalian itu ikhlas, tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn menanyakan kabar kami? tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn member kami semangat ketika kami menghadapi Ujian?

Tahukah kalian bahwa kaumku itu paling gampang keGRan!

Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhty nanti”

Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering
smsan itu artinya tidak mengotori hatimu?

Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada lelaki yang berhak.. tapi kan belum tentu laki2 itu aku...

Aku tak mau menggantungkan harapanmu padaku yg belum siap menikahimu! Aku tak mau menawarkan ikatan bernama ta’aruf bila aku belum siap menikahimu, sebuah ikatan illegal yg gak Cuma berumur hitungan bulan tapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian akan dilegalkan..

Engkau bertanya soal jodoh, aku jawab jodoh itu suatu kepastian!seperti halnya ajal, ia akan datang.. yg paling penting adalah bagaimana cara kita menjemputnya, apakah dgn khusnul khatimah atau dzuul khatimah, begitupula soal jodoh, apakah menjemputnya dgn cara yg haram (pacaran) atau dgn cara yg syar’i.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti.

“Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu yang haram maka akan memperolehnya ketika sudah halal.”(al-hadist)

Yah! itulah yg aku pegang! Aku ingin suatu saat kau menjadi halal buatku! Maka bersabarlah!!!

Demikian indah Islam mengajar arti cinta. Cinta yang tidak diliputi keraguan, cinta yang menimbulkan rasa tenteram, cinta yang menumbuhkan kedamaian, cinta yang menyuburkan keimanan dan ketaqwaan.

Cinta yang apabila kita meneguknya akan diperolehi kenikmatan yang lebih dalam lagi.

Marilah kita bertafakur dan menyemai hati kita. Masihkah ada cinta di sana? Sudahkah kita mengemas cinta kita dengan kemasan Cinta Rabbani dan memberi label halal di atasnya? Dan sudahkah kita menyingkirkan cinta syahwat yang akan menjerumuskan kita dalam petaka yang berpanjangan?

 

Thinkmii Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez