Kamis, 01 Maret 2012

Nabi Yunus a.s

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 07.30
Nabi Yunus A.S. juga dikenali dengan dua nama panggilan yang lain iaitu "Dhun-Nun" (Raja Ikan) dan "Sahibil-Hot" (Sahabat Ikan). Dalam al-Quran ada menyebutkan yang bermaksud:

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahawa Kami tidak akan menyempitkan (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahawa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."" (Al-Anbiyaa', 21: 87)

"Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan jangnlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang dia dalam keadaan marah (kepada kaumnya)" (Al-Qalam, 68: 48) 


Yunus (Jonah) adalah anak lelaki Mitta berdasarkan kepada Tradisi yang diriwayatkan dalam Sahih Bukhari tetapi Taurat menyatakan bahawa nama bapa baginda ialah Amittai.

Apabila kenabian dianugerahkan ke atas baginda, baginda diperintahkan ke Nineveh untuk menyampaikan seruan Allah. Nineveh terletak di tebing sungai Tigris. Ia adalah ibu kota Assyria. Penduduk di sana mengalami keruntuhan moral dan sangat angkuh. Mereka hidup penuh dengan dosa. Nabi Yunus A.S. cuba sedaya upaya untuk memulihkan mereka tetapi mereka hanya memekakkan telinga dengan nasihat dan amaran baginda. Tidak lama selepas itu, baginda menjadi semakin tawar hati dengan kelakuan penduduk tersebut. Akibatnya dia menjadi putus asa dan memohon kepada Allah supaya diturunkan bala ke atas penduduk Nineveh. Baginda hilang sabar dan bertindak sebelum mendapat arahan daripada Allah. Baginda menyangkakan sudah tentu baginda tidak akan turut terkena bala tersebut. Lalu Nabi Yunus A.S. meneruskan perjalanan menuju ke laut dan menaiki sebuah bot. Malangnya, bot tersebut dipukul ombak dan para kelasi bot menuduh baginda yang membawa nasib malang tersebut. Jadi mereka mengambil keputusan untuk membuang baginda ke laut tetapi para penumpang tidak bersetuju. Kemudian, ramai penumpang karam dan nama baginda disebut juga.

Nabi Yunus A.S. dibuang ke dalam laut untuk keselamatan bot tersebut. Apabila baginda jatuh ke dalam laut, seekor ikan yang sangat besar telah menelan baginda. Lalu baginda berada dalam keadaan yang sangat sengsara. Baginda sedar yang dia perlu mengalaminya kerana lalai menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi. Baginda tidak sepatutnya melarikan diri tetapi mesti terus bersabar dan bergantung kepada kuasa Allah walaupun menghadapi suasasana yang tidak menyokong seruan Allah.

Baginda berasa sangat menyesal dan merayu kepada Allah dengan suara yang merendah diri. Doanya dimakbulkan dan baginda dibawa ke tepian pantai. Baginda disediakan dengan sepohon pokok yang rendang. 

"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian is ikut berundi lalu termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, kerana itu Kami anugerahkan keni'matan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (Ash-shaafaat, 37: 139-148)

Apabila Nabi Yunus A.S. kembali sihat, baginda diperintahkan untuk kembali ke tempat asal baginda dan menyelesaikan misi untuk mengubah cara hidup mereka. Ketika itu, penduduk Nineveh menyesal dan mula mengikut seruan nabi. Allah melimpahkan rahmat-Nya dan mencapai kemewahan hidup. Mereka telah mendapat kehidupan baru yang cemerlang.

"...Tatkala mereka (Kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu." (Yunus,10: 98)

Semakin lama penduduk Nineveh sekali lagi mengamalkan gaya hidup yang dipengaruhi syaitan. Mereka telah mula menyembah berhala dan melanggar tatasusila. Akhirnya mereka dimusnahkan oleh Scythians. Nabi Yunus A.S. wafat di Nineveh dan dikebumikan di sana. Mengikut cerita sesetengah ahli sejarah, makamnya terletak di kampung Halmol kira-kira 10 batu dari Hebron.

Al Baqarah 66-70

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 07.27
66. Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

67. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
[61]. Surat ini dinamai surat Al Baqarah (sapi betina) karena mengandung kisah penyembelihan sapi.

[62]. Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.

68. Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".

69. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."


70. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."  
 

10

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 07.04
english-words
Antartika
Antartica
antibiotik
antibiotic
siapa saja
anyone
apa saja
anything
kapan saja
anytime

english-phrases
Hati-hati mengemudi.
Be careful driving.
Hati-hati.
Be careful.
Harap tenang.
Be quiet.
Di belakang bank.
Behind the bank.
Tolong bawakan kemeja saya.
Bring me my shirt please.
Bisnisnya baik.
Business is good.

english-lesson
Host:Selamat siang (pagi/sore/malam) Pak, selamat datang di Restoran "French Garden". Berapa orang?
Hello sir, welcome to the French Garden Restaurant. How many?
Charles:Satu
One.
Host:Silakan lewat sini. Silakan duduk. Sebentar lagi pelayan kami akan bersama Anda.
Right this way. Please have a seat. Your waitress will be with youin a moment.
Waitress:Selamat siang (pagi/sore/malam) Pak, apakah Anda mau pesan sekarang?
Hello sir, would you like to order now?
Charles:Ya.
Yes please.
Waitress:Anda mau minum apa?
What would you like to drink?
Charles:Apa yang ada?
What do you have?
Waitress:Kami punya air mineral, jus dan coke.
We have bottled water, juice, and Coke.
Charles:Saya pesan air mineral.
I'll have a bottle of water please.
Waitress:Anda mau makan apa?
What would you like to eat?
Charles:Saya pesan satu sandwich tuna dan semangkuk sup sayur.
I'll have a tuna fish sandwich and a bowl of vegetable soup.

Zaid Bin Tsabit

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 06.59
Zaid bin Tsabit termasuk “group sahabat junior”. Ia 10 tahun lebih muda dari pada Ali ibn Abi Thalib. Zaid dilahirkan 10 tahun sebelum hijrah. Orang tuanya, yang berasal dari kabilah Bani an-Najjar, adalah termasuk kelompok awal penduduk Madinah yang menerima Islam. Di bawah bimbingan dan pendidikan orang tuanya, Zaid tumbuh menjadi seorang pemuda cilik yang cerdas dan berwawasan luas. Ia mempunyai daya tangkap dan daya ingat yang melebihi rekan-rekan seusianya saat itu.
Pada saat-saat penantian kedatangan RasuluLlah dan Abu Bakar di Madinah dari Makkah, Zaid bin Tsabit termasuk mereka yang sebentar-bentar pergi ke tepi kota melihat kalau-kalau Sang Junjungan tercinta telah datang. Betapa berbunganya hati kaum muslimin Madinah melihat RasuluLlah memasuki batas kota. Mereka menyambut dengan rasa syukur, dan menawarkan rumah-rumah mereka kepada RasuluLlah. Berlainan dengan yang lain, pemuka Bani Najjar tidak menawarkan rumah-rumah mereka, tapi menawarkan pemuda anggota kabilah mereka: Zaid bin Tsabit kepada RasuluLlah, untuk diterima sebagai asisten beliau di bidang kesekretariatan mengingat kecerdasannya yang luar biasa dalam bidang ini.
Betapa girangnya hati sang pemuda cilik ini, dapat membantu dan selalu berdekatan dengan Utusan Allah yang ia cintai. RasuluLlah SAW pun gembira dan menerima tawaran pemuka Bani Najjar. RasuluLlah sangat mencintai sahabat ciliknya yang ketika itu baru berusia 11 tahun. Zaid bin Tsabit tidak mengecewakan RasuluLlah, dalam waktu sangat singkat dia dapat menuliskan dan menghafal 17 surat Al-Qur’an. Disamping tugasnya sebagai sekretaris untuk menuliskan dan menghafal wahyu yang baru diterima RasuluLlah, Zaid pun mendapat assignment dari RasuluLlah untuk mempelajari bahasa Ibrani dan Suryani, dua bahasa yang sering dipergunakan musuh Islam pada waktu itu. Kedua bahasa ini dikuasai oleh Zaid dalam waktu sangat singkat, 32 hari!
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Zaid bin Tsabit mendapat tugas sangat penting untuk membukukan Al-Qur’an. Abu Bakar RA memanggilnya dan mengatakan, “Zaid, engkau adalah seorang penulis wahyu kepercayaan RasuluLlah, dan engkau adalah pemuda cerdas yang kami percayai sepenuhnya. Untuk itu aku minta engkau dapat menerima amanah untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an dan membukukannya.” Zaid, yang tak pernah menduga mendapat tugas seperti ini memberikan jawaban yang sangat terkenal dalam memulai tugas beratnya mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an:
“Demi Allah, mengapa engkau akan lakukan sesuatu yang tidak RasuluLlah lakukan? Sungguh ini pekerjaan berat bagiku. Seandainya aku diperintahkan untuk memindahkan sebuah bukit, maka hal itu tidaklah seberat tugas yang kuhadapi kali ini.”
Akhirnya dengan melalui musyawarah yang ketat, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab dapat meyakinkan Zaid bin Tsabit dan sahabat yang lain, bahwa langkah pembukuan ini adalah langkah yang baik. Hal-hal yang mendorong segera dibukukannya Al-Qur’an, adalah mengingat banyaknya hafidz Qur’an yang syahid. Dalam pertempuran “Harb Ridah” melawan Musailamah Al-Kazzab, sebanyak 70 sahabat yang hafal Qur’an menemui syahid.
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini, Zaid bin Tsabit menyetujui tugas ini dan segera membentuk team khusus. Zaid membuat dua butir outline persyaratan pengumpulan ayat-ayat. Kemudian Khalifah Abu Bakar menambahkan satu persyaratan lagi. Ketiga persyaratan tersebut adalah:
1. Ayat/surat tersebut harus dihafal paling sedikit 2 orang.
2. Harus ada dalam bentuk tertulisnya (di batu, tulang, kulit dan bentuk “hardcopy” lainnya).
3. Untuk yang tertulis, paling tidak harus ada 2 orang saksi yang melihat saat dituliskannya. Dengan persyaratan tersebut, dimulailah pekerjaan yang berat ini oleh Zaid bin Tsabit yang membawahi beberapa sahabat lain. Pengumpulan dan pembukuan dapat diselesaikan masih pada masa kekhalifahan Abu Bakar.

Sejarah Hidup Muhammad (25)

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 06.54
Tetapi Abu Jahl  ketika  mendengar  kata-kata  ini,  tiba-tiba
berteriak:
 
"Kita  tidak  akan  kembali  sebelum kita sampai di Badr. Kita
akan tinggal tiga malam di tempat itu. Kita  memotong  ternak,
kita    makan-makan,    minum-minum    khamr,    kita    minta
biduanita-biduanita  bernyanyi.  Biar  orang-orang  Arab   itu
mendengar  dan  mengetahui perjalanan dan persiapan kita. Biar
mereka tidak lagi mau menakut-nakuti kita."
 
Soalnya pada waktu itu Badr merupakan  tempat  pesta  tahunan.
Apabila  pihak  Quraisy  menarik  diri dari tempat itu setelah
perdagangan mereka selamat, bisa jadi  akan  ditafsirkan  oleh
orang-orang  Arab  -  menurut pendapat Abu Jahl - bahwa mereka
takut kepada Muhammad  dan  teman-temannya.  Dan  ini  berarti
kekuasaan  Muhammad  akan  makin  terasa, ajarannya akan makin
tersebar, makin kuat. Apalagi sesudah adanya  satuan  Abdullah
b.   Jahsy,   terbunuhnya   Ibn'l-Hadzrami,   dirampasnya  dan
ditawannya orang-orang Quraisy.

Mereka jadi ragu-ragu: antara mau ikut Abu Jahl  karena  takut
dituduh   pengecut,   atau   kembali   saja   setelah  kafilah
perdagangan mereka  selamat.  Tetapi  yang  ternyata  kemudian
kembali   pulang   hanya   Banu   Zuhra,  setelah  mereka  mau
mendengarkan saran Akhnas b. Syariq, orang yang cukup  ditaati
mereka.
 
Pihak Quraisy yang lain ikut Abu Jahl. Mereka berangkat menuju
ke sebuah tempat perhentian, di tempat ini  mereka  mengadakan
persiapan perang, kemudian mengadakan perundingan. Lalu mereka
berangkat lagi ke tepi ujung wadi, berlindung di balik  sebuah
bukit pasir.

Sebaliknya  pihak  Muslimin,  yang sudah kehilangan kesempatan
mendapatkan  harta  rampasan,  sudah  sepakat  akan   bertahan
terhadap  musuh bila kelak diserang. Oleh karena itu merekapun
segera  berangkat  ke  tempat  mata  air  di  Badr  itu,   dan
perjalanan  ini lebih mudah lagi karena waktu itu hujan turun.
Setelah mereka sudah mendekati mata  air,  Muhammad  berhenti.
Ada  seseorang  yang  bernama Hubab b. Mundhir b. Jamuh, orang
yang paling banyak mengenal  tempat  itu,  setelah  dilihatnya
Nabi turun di tempat tersebut, ia bertanya:
 
"Rasulullah,  bagaimana  pendapat tuan berhenti di tempat ini?
Kalau ini sudah wahyu Tuhan,  kita  takkan  maju  atau  mundur
setapakpun  dari tempat ini. Ataukah ini sekedar pendapat tuan
sendiri, suatu taktik perang belaka?"
 
"Sekedar pendapat  saya  dan  sebagai  taktik  perang,"  jawab
Muhammad.
 
"Rasulullah,"  katanya  lagi.  "Kalau begitu, tidak tepat kita
berhenti di tempat ini. Mari kita pindah sampai ke tempat mata
air   terdekat   dan  mereka,  lalu  sumur-sumur  kering  yang
dibelakang itu kita timbun. Selanjutnya  kita  membuat  kolam,
kita  isi  sepenuhnya.  Barulah  kita hadapi mereka berperang.
Kita akan mendapat air minum, mereka tidak."
 
Melihat saran  Hubab  yang  begitu  tepat  itu,  Muhammad  dan
rombongannya  segera  pula bersiap-siap dan mengikuti pendapat
temannya  itu,  sambil  mengatakan  kepada  sahabat-sahabatnya
bahwa  dia  juga  manusia  seperti  mereka,  dan bahwa sesuatu
pendapat itu dapat dimusyawarahkan bersama-sama dan dia  tidak
akan  menggunakan  pendapat  sendiri di luar mereka. Dia perlu
sekali  mendapat  konsultasi  yang  baik  dari  sesama  mereka
sendiri.
 
Selesai kolam itu dibuat, Sa'd b. Mu'adh mengusulkan:
 
"Rasulullah,"7  katanya,  "kami  akan membuatkan sebuah dangau
buat  tempat  Tuan  tinggal,  kendaraan  Tuan  kami  sediakan.
Kemudian  biarlah  kami  yang  menghadapi  musuh.  Kalau Tuhan
memberi kemenangan kepada kita atas musuh  kita,  itulah  yang
kita harapkan. Tetapi kalaupun sebaliknya yang terjadi; dengan
kendaraan itu Tuan dapat  menyusul  teman-teman  yang  ada  di
belakang  kita. Rasulullah,7 masih banyak sahabat-sahabat kita
yang tinggal di belakang, dan cinta mereka kepada  tuan  tidak
kurang dari cinta kami ini kepada tuan. Sekiranya mereka dapat
menduga bahwa tuan akan dihadapkan pada perang, niscaya mereka
tidak  akan  berpisah  dari  tuan. Dengan mereka Tuhan menjaga
tuan. Mereka benar-benar ikhlas kepada tuan, berjuang  bersama
tuan."
 
Muhammad  sangat  menghargai dan menerima baik saran Sa'd itu.
Sebuah  dangau  buat  Nabi  lalu  dibangun.  Jadi  bila  nanti
kemenangan bukan di tangan Muslimin, ia takkan jatuh ke tangan
musuh,    dan    masih    akan    dapat    bergabung    dengan
sahabat-sahabatnya di Yathrib.
 
Disini  orang  perlu  berhenti sejenak dengan penuh kekaguman,
kagum melihat  kesetiaan  Muslimin  yang  begitu  dalam,  rasa
kecintaan  mereka  yang  begitu  besar  kepada Muhammad, serta
dengan  kepercayaan  penuh  kepada  ajarannya.  Semua   mereka
mengetahui,  bahwa  kekuatan  Quraisy  jauh  lebih  besar dari
kekuatan mereka, jumlahnya tiga kali lipat banyaknya.  Tetapi,
sungguhpun  begitu,  mereka sanggup menghadapi, mereka sanggup
melawan. Dan mereka inilah yang  sudah  kehilangan  kesempatan
mendapatkan  harta  rampasan.  Tetapi sungguhpun begitu karena
bukan pengaruh materi itu  yang  mendorong  mereka  bertempur,
mereka   selalu  siap  disamping  Nabi,  memberikan  dukungan,
memberikan kekuatan.  Dan  mereka  inilah  yang  juga  sangsi,
antara  harapan akan menang, dan kecemasan akan kalah. Tetapi,
sungguhpun begitu, pikiran  mereka  selalu  hendak  melindungi
Nabi,   hendak  menyelamatkannya  dari  tangan  musuh.  Mereka
menyiapkan jalan baginya untuk  menghubungi  orang-orang  yang
masih  tinggal  di  Medinah.  Suasana yang bagaimana lagi yang
lebih patut dikagumi daripada ini? Iman mana lagi  yang  lebih
menjamin akan memberikan kemenangan seperti iman yang ada ini?

Sekarang  pihak  Quraisy  sudah  turun ke medan perang. Mereka
mengutus orang yang akan memberikan  laporan  tentang  keadaan
kaum  Muslimin.  Mereka  lalu  mengetahui,  bahwa  jumlah kaum
Muslimin  lebih  kurang  tiga  ratus  orang,   tanpa   pasukan
pengintai,   tanpa   bala   bantuan.   Tetapi   mereka  adalah
orang-orang yang hanya berlindung pada pedang mereka  sendiri.
Tiada  seorang  dan  mereka  akan  rela mati terbunuh, sebelum
dapat membunuh lawan.
 
Mengingat bahwa gembong-gembong Quraisy telah juga ikut  serta
dalam  angkatan  perang ini, beberapa orang dari kalangan ahli
pikir mereka merasa kuatir, kalau-kalau banyak dari mereka itu
yang   akan   terbunuh,  sehingga  Mekah  sendiri  nanti  akan
kehilangan arti. Sungguhpun begitu mereka masih  takut  kepada
Abu Jahl yang begitu keras, juga mereka takut dituduh pengecut
dan penakut.  Tetapi  tiba-tiba  tampil  'Utba  b.  Rabi'a  ke
hadapan mereka itu sambil berkata:
 
"Saudara-saudara  kaum  Quraisy,  apa  yang  tuan-tuan lakukan
hendak memerangi Muhammad dan kawan-kawannya  itu,  sebenarnya
tak  ada  gunanya.  Kalau  dia sampai binasa karena tuan-tuan,
masih ada orang lain dari kalangan tuan-tuan sendin yang  akan
melihat,  bahwa  yang  terbunuh  itu adalah saudara sepupunya,
dari  pihak  bapa  atau  pihak  ibu,  atau  siapa  saja   dari
keluarganya.  Kembali  sajalah  dan  biarkan  Muhammad  dengan
teman-temannya itu. Kalau dia binasa karena pihak  lain,  maka
itu  yang  tuan-tuan  kehendaki.  Tetapi  kalau bukan itu yang
terjadi, kita tidak perlu melibatkan diri dalam  hal-hal  yang
tidak kita inginkan."
 
Mendengar  kata-kata 'Utba itu, Abu Jahl naik darah. Ia segera
memanggil 'Amir bin'l-Hadzrami dengan mengatakan:
 
"Sekutumu ini ingin supaya orang  pulang.  Kau  sudah  melihat
dengan  mata  kepala  sendiri siapa yang harus dituntut balas.
Sekarang, tuntutlah pembunuhan terhadap saudaramu!"8
 
'Amir segera bangkit dan berteriak:
 
"O saudaraku! Tak ada jalan lain mesti perang!"
 
Dengan dipercepatnya  pertempuran  itu  Aswad  b.  'Abd'l-Asad
(Makhzum)  keluar  dari  barisan  Quraisy langsung menyerbu ke
tengah-tengah   barisan   Muslimin   dengan   maksud    hendak
menghancurkan  kolam  air  yang  sudah  selesai dibuat. Tetapi
ketika itu juga Hamzah b. Abd'l-Muttalib  segera  menyambutnya
dengan   satu  pukulan  yang  mengenai  kakinya,  sehingga  ia
tersungkur dengan kaki yang  sudah  berlumuran  darah.  Sekali
lagi  Hamzah memberikan pukulan, sehingga ia tewas di belakang
kolam itu. Buat mata pedang memang tak ada yang  tampak  lebih
tajam  daripada  darah.  Juga tak ada sesuatu yang lebih keras
membakar semangat perang dan pertempuran  dalam  jiwa  manusia
daripada  melihat  orang  yang  mati  di  tangan  musuh sedang
teman-temannya berdiri menyaksikan.
 
Begitu melihat Aswad jatuh, maka  tampillah  'Utba  b.  Rabi'a
didampingi  oleh Syaiba saudaranya dan Walid b. 'Utba anaknya,
sambil menyerukan mengajak duel. Seruannya itu  disambut  oleh
pemuda-pemuda  dari Medinah. Tetapi setelah melihat mereka ini
ia berkata lagi:
 
"Kami  tidak  memerlukan  kamu.  Yang  kami  maksudkan   ialah
golongan kami."
 
Lalu dari mereka ada yang memanggil-manggil:
 
"Hai  Muhammad! Suruh mereka yang berwibawa dari asal golongan
kami itu tampil!"
 
Ketika itu juga yang tampil menghadapi mereka adalah Hamzah b.
Abd'l-Muttalib,  Ali  b.  Abi  Talib dan 'Ubaida bin'l-Harith.
Hamzah tidak lagi memberi kesempatan kepada Syaiba,  juga  Ali
tidak  memberi kesempatan kepada Walid, mereka itu ditewaskan.
Lalu  keduanya  segera  membantu  'Ubaida  yang  kini   sedang
diterkam   oleh   'Utba.   Sesudah  Quraisy  sekarang  melihat
kenyataan ini mereka semua maju menyerbu.
 
Pada  pagi  Jum'at  17  Ramadan  itulah  kedua   pasukan   itu
berhadap-hadapan muka.
 
Sekarang  Muhammad  sendiri  yang  tampil  memimpin  Muslimin,
mengatur barisan. Tetapi  ketika  dilihatnya  pasukan  Quraisy
begitu  besar,  sedang  anak buahnya sedikit sekali, disamping
perlengkapan yang sangat lemah dibanding  dengan  perlengkapan
Quraisy,  ia  kembali  ke  pondoknya  ditemani  oleh Abu Bakr.
Sungguh cemas ia akan peristiwa yang akan  terjadi  hari  itu,
sungguh  pilu  hatinya  melihat  nasib yang akan menimpa Islam
sekiranya Muslimin tidak sampai mendapat kemenangan.

Muhammad kini menghadapkan wajahnya ke kiblat, dengan  seluruh
jiwanya  ia menghadapkan diri kepada Tuhan, ia mengimbau Tuhan
akan  segala  apa  yang   telah   dijanjikan   kepadanya,   ia
membisikkan  permohonan  dalam  hatinya  agar Tuhan memberikan
pertolongan.  Begitu  dalam  ia  hanyut   dalam   doa,   dalam
permohonan, sambil berkata:
 
"Allahumma ya Allah. Ini Quraisy sekarang datang dengan segala
kecongkakannya, berusaha hendak mendustakan RasulMu. Ya Allah,
pertolonganMu  juga  yang Kaujanjikan kepadaku. Ya Allah, jika
pasukan ini sekarang binasa tidak lagi ada ibadat kepadaMu."
 
Sementara ia masih  hanyut  dalam  doa  kepada  Tuhan  sambil
merentangkan  tangan menghadap kiblat itu, mantelnya terjatuh.
Ketika itu Abu Bakr lalu  meletakkan  mantel  itu  kembali  ke
bahunya, sambil ia bermohon:
 
"Rasulullah,  dengan doamu itu Tuhan akan mengabulkan apa yang
telah dijanjikan kepadamu."
 
Tetapi sungguhpun begitu, Muhammad makin dalam  terbawa  dalam
doa,  dalam  tawajuh  kepada  Allah;  dengan penuh khusyu' dan
kesungguhan hati ia terus memanjatkan doa, memohonkan  isyarat
dan  pertolongan  Tuhan  dalam menghadapi peristiwa, yang oleh
kaum Muslimin sama sekali  tidak  diharapkan,  dan  untuk  itu
tidak pula mereka punya persiapan. Karena yang demikian inilah
akhirnya ia sampai terangguk dalam  keadaan  mengantuk.  Dalam
pada  itu  tampak  olehnya pertolongan Tuhan itu ada. Ia sadar
kembali, kemudian ia bangun dengan penuh rasa gembira.
 
Sekarang ia keluar menemui  sahabat-sahabatnya;  dikerahkannya
mereka sambil berkata:
 
"Demi  Dia  Yang  memegang  hidup Muhammad.9 Setiap orang yang
sekarang bertempur dengan tabah, bertahan  mati-matian,  terus
maju  dan  pantang  mundur,  lalu  ia  tewas,  maka Allah akan
menempatkannya di dalam surga."
 
Jiwanya yang begitu kuat, yang telah  diberikan  Tuhan  begitu
tinggi  melampaui  segala kekuatan, telah tertanam pula dengan
ajarannya ke dalam  jiwa  orang-orang  beriman.  Dan  kekuatan
mereka  itu  sudah melampaui semangat mereka sendiri, sehingga
setiap orang dari mereka sama dengan dua  orang,  bahkan  sama
dengan sepuluh orang.
 
Akan lebih mudah orang memahami ini bila diingat arti kekuatan
moril yang begitu besar pengaruhnya dalam jiwa seseorang,  dan
ini  akan  bertambah  besar pengaruhnya apabila kekuatan moril
ini  ada  pula  dasarnya.  Semangat  nasionalisma  juga  dapat
menambah  ini.  Seorang prajurit yang mempertahankan tanah air
yang  terancam   bahaya,   jiwanya   penuh   dengan   semangat
patriotisma,  akan  bertambah  kekuatan morilnya sesuai dengan
besar cintanya  kepada  tanah  air  serta  kekuatirannya  akan
bahaya yang mengancam tanah air itu dari pihak musuh.
 
Oleh  karena  itu  semangat  patriotisma dan pengorbanan untuk
tanah air oleh bangsa-bangsa di dunia telah ditanamkan  kepada
warga  negaranya sejak semasa mereka kecil. Adanya kepercayaan
kepada  kebenaran,  kepada  keadilan,  kebebasan  serta   arti
kemanusiaan  yang  tinggi  menambah  pula kekuatan moril dalam
jiwa orang. Ini berarti melipat-gandakan kekuatan materi.  Dan
orang yang masih ingat akan propaganda anti-Jerman yang begitu
luas disebarkan pihak Sekutu dalam Perang Dunia I,  yang  pada
dasarnya  mereka berperang melawan kekuatan senjata Jerman itu
karena  hendak   membela   kebebasan   dan   kebenaran   serta
mempersiapkan  suatu  perjanjian  perdamaian,  akan  menyadari
betapa  sesungguhnya  propaganda  itu  dapat  melipat-gandakan
kekuatan   semangat   prajurit-prajurit   Sekutu   di  samping
menimbulkan simpati sebagian besar bangsa-bangsa di dunia.
 
Apa artinya nasionalisma dan masalah perdamaian,  dibandingkan
dengan  tujuan  yang diserukan Muhammad itu! Tujuan komunikasi
manusia dengan  seluruh  wujud,  suatu  komunikasi  yang  akan
meleburkannya  dan  keluar  menjadi  salah  satu kekuatan alam
semesta, yang akan  memberi  arah  kepadanya  menuju  kebaikan
hidup, kenikmatan dan kesempurnaan yang integral.
 
Ya!  Apa artinya nasionalisma dan masalah perdamaian disamping
kewajibannya disisi Tuhan, membela  orang-orang  yang  beriman
dari  renggutan  mereka yang hendak membuat fitnah dan godaan,
dari mereka  yang  mengalangi  jalan  kebenaran,  mereka  yang
hendak  menjerumuskan  umat  manusia  ke  jurang paganisma dan
syirik. Apabila dengan rasa cinta tanah  air  jiwa  itu  makin
kuat,  sesuai  dengan  semua  kekuatan tanah air yang ada, dan
dengan rasa cinta perdamaian untuk seluruh umat  manusia  jiwa
itupun  makin  kuat, sesuai dengan kekuatan semua umat manusia
yang ada, maka  betapa  pula  dahsyatnya  kekuatan  jiwa  yang
dibawa  oleh  adanya  iman  kepada  semesta wujud dan Pencipta
seluruh wujud  ini!  Iman  itulah  yang  akan  membuat  tenaga
manusia  mampu  memindahkan gunung, menggerakkan isi dunia. Ia
dapat mengawasi - dengan  kemampuan  morilnya  -  segala  yang
masih  berada di bawah taraf itu. Dan kemampuan moril ini akan
berlipat ganda pula kekuatannya.
 
Apabila  secara  integral  kemampuan  moril  ini  belum   lagi
mencapai  tujuannya  disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat
di kalangan Muslimin sebelum terjadi perang, belum  dicapainya
kekuatan  materi sebagaimana yang diharapkan, maka dengan daya
iman itu justru ia mempunyai kelebihannya. Hal  ini  bertambah
kuat   lagi  tatkala  Muhammad  dan  sahabat-sahabatnya  dapat
mengerahkan mereka. Maka dengan demikian, jumlah  manusia  dan
perlengkapan   yang   sangat   sedikit   itu  telah  rnendapat
kompensasi. Dalam keadaan  Nabi  dan  sahabat-sahabatnya  yang
demikian inilah kedua ayat ini turun:
 
"O  Nabi!  Bangunkanlah semangat orang-orang beriman itu dalam
menghadapi perang. Bila kamu  berjumlah  duapuluh  orang  yang
tabah,  mereka  ini akan mengalahkan duaratus orang. Bila kamu
berjumlah seratus orang, niscaya akan mengalahkan seribu orang
kafir;  sebab  mereka  adalah orang-orang yang tidak mengerti.
Sekarang Tuhan meringankan kamu, karena Ia  mengetahui,  bahwa
pada  kamu  masih  ada  kelemahan.  Maka,  jika kamu berjumlah
seratus orang yang  tabah,  akan  dapat  mengalahkan  duaratus
orang,  dan  jika  kamu  seribu  orang, akan dapat mengalahkan
duaribu dengan ijin Allah. Dan Allah bersama orang-orang  yang
berhati tabah." (Qur'an, 8:55-56.)

Keadaan  Muslimin  ternyata  bertambah  kuat  setelah Muhammad
membangkitkan semangat mereka, turut  hadir  di  tengah-tengah
mereka, mendorong mereka mengadakan perlawanan terhadap musuh.
Ia menyerukan kepada mereka,  bahwa  surga  bagi  mereka  yang
telah  teruji baik dan langsung terjun ke tengah-tengah musuh.
Dalam hal ini  kaum  Muslimin  mengarahkan  perhatiannya  pada
pemuka-pemuka  dan  pemimpin-pemimpin  Quraisy.  Mereka hendak
dikikis habis sebagai balasan  yang  seimbang  tatkala  mereka
disiksa  di  Mekah  dulu,  dirintangi memasuki Mesjid Suci dan
berjuang untuk Allah.  Bilal  melihat  Umayya  b.  Khalaf  dan
anaknya,  begitu juga beberapa orang Islam melihat mereka yang
dikenalnya di Mekah dulu. Umayya ini adalah orang yang  pernah
menyiksa  Bilal  dulu,  ketika  ia  dibawanya  ketengah-tengah
padang pasir yang paling panas di Mekah. Ditelentangkannya  ia
di  tempat  itu  lalu  ditindihkannya  batu  besar di dadanya,
dengan maksud supaya ia meninggalkan Islam. Tetapi Bilal hanya
berkata: "Ahad, Ahad.10 Yang Satu, Yang Satu."
 
Ketika dilihatnya Umayya, Bilal berkata:
 
"Umayya, moyang kafir. Takkan selamat aku, kalau kau lolos!"
 
Beberapa  orang  dari  kalangan  Muslimin  mengelilingi Umayya
dengan tujuan jangan sampai ia  terbunuh  dan  akan  dibawanya
sebagai tawanan.
 
Tetapi  Bilal  di  tengah-tengah  orang  banyak  itu berteriak
sekeras-kerasnya:
 
"Sekalian tentara Tuhan! Ini Umayya b.  Khalaf  kepala  kafir.
Takkan selamat aku kalau ia lolos."
 
Orang banyak berkumpul. Tetapi Bilal tak dapat diredakan lagi,
dan Umayya dibunuhnya. Ketika itu Mu'adh b. 'Amr b. Jamuh juga
dapat  menewaskan Abu Jahl b. Hisyam. Kemudian Hamzah, Ali dan
pahlawan-pahlawan Islam yang lain  menyerbu  ke  tengah-tengah
pertempuran   sengit  itu.  Mereka  sudah  lupa  akan  dirinya
masing-masing dan lupa pula akan  jumlah  kawan-kawannya  yang
hanya sedikit berhadapan dengan musuh yang begitu besar.
 
Debu dan pasir halus membubung dan beterbangan memenuhi udara.
Kepala-kepala ketika itu sudah  lepas  berjatuhan  dari  tubuh
Quraisy.  Berkat  iman  yang  teguh keadaan Muslimin bertambah
kuat juga. Dengan  gembira  mereka  berseru:  Ahad,  Ahad.  Di
hadapan  mereka  kini  terbuka  tabir ruang dan waktu, sebagai
bantuan  Tuhan  kepada  mereka  dengan  para   malaikat   yang
memberikan  berita gembira, yang membuat iman mereka bertambah
teguh, sehingga bila  salah  seorang  dari  mereka  mengangkat
pedang  dan  mengayunkannya ke leher musuh, seolah-olah tangan
mereka digerakkan dengan tenaga Tuhan.
 
Di  tengah-tengah  medan   pertempuran   yang   sedang   sibuk
dikunjungi  malaikat  maut  memunguti  leher orang-orang kafir
itu,   Muhammad   berdiri.   Diambilnya    segenggam    pasir,
dihadapkannya  kepada  Quraisy.  "Celakalah wajah-wajah mereka
itu!" katanya  sambil  menaburkan  pasir  itu  kearah  mereka.
Sahabat-sahabatnya lalu diberi komando:
 
"Serbu!"
                                   
 
---------------------------------------------
S E J A R A H    H I D U P    M U H A M M A D
 
oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah

Sifat Karyawan Dengan Zodiak Capricorn

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 06.39
Setiap pagi, salah seorang sekretaris di kantor membuka koran dan membaca horoskop setiap orang dengan suara keras.

"Gwen," kata bos, "Anda tampaknya sangat normal, dan mampu memimpin orang lain. Apakah Anda benar-benar percaya pada astrologi?"

"Tentu saja tidak. Anda sudah baca sendiri kan bagaimana Capricorn seperti saya adalah orang yang tidak percaya terhadap astrologi."

Penyakit Leukemia (Kanker Darah)

Diposting oleh Rahmi Andriyani Syam di 06.38
Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

  • Penyakit Leukemia Akut dan Kronis


  • Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.

  • Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel


  • Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.

    Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
    1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
    2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
    3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
    4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

  • Penyebab Penyakit Leukemia


  • Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
    1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

    2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

    3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

    4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia


  • Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
    1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

    2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

    3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

    4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

    5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

    6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

    7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

  • Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)


  • Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.

  • Penanganan dan Pengobatan Leukemia


  • Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:

    1. Chemotherapy/intrathecal medications
    2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
    3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
    4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
    5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

    Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.

    Kamis, 01 Maret 2012

    Nabi Yunus a.s

    Nabi Yunus A.S. juga dikenali dengan dua nama panggilan yang lain iaitu "Dhun-Nun" (Raja Ikan) dan "Sahibil-Hot" (Sahabat Ikan). Dalam al-Quran ada menyebutkan yang bermaksud:

    "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahawa Kami tidak akan menyempitkan (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahawa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."" (Al-Anbiyaa', 21: 87)

    "Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan jangnlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang dia dalam keadaan marah (kepada kaumnya)" (Al-Qalam, 68: 48) 


    Yunus (Jonah) adalah anak lelaki Mitta berdasarkan kepada Tradisi yang diriwayatkan dalam Sahih Bukhari tetapi Taurat menyatakan bahawa nama bapa baginda ialah Amittai.

    Apabila kenabian dianugerahkan ke atas baginda, baginda diperintahkan ke Nineveh untuk menyampaikan seruan Allah. Nineveh terletak di tebing sungai Tigris. Ia adalah ibu kota Assyria. Penduduk di sana mengalami keruntuhan moral dan sangat angkuh. Mereka hidup penuh dengan dosa. Nabi Yunus A.S. cuba sedaya upaya untuk memulihkan mereka tetapi mereka hanya memekakkan telinga dengan nasihat dan amaran baginda. Tidak lama selepas itu, baginda menjadi semakin tawar hati dengan kelakuan penduduk tersebut. Akibatnya dia menjadi putus asa dan memohon kepada Allah supaya diturunkan bala ke atas penduduk Nineveh. Baginda hilang sabar dan bertindak sebelum mendapat arahan daripada Allah. Baginda menyangkakan sudah tentu baginda tidak akan turut terkena bala tersebut. Lalu Nabi Yunus A.S. meneruskan perjalanan menuju ke laut dan menaiki sebuah bot. Malangnya, bot tersebut dipukul ombak dan para kelasi bot menuduh baginda yang membawa nasib malang tersebut. Jadi mereka mengambil keputusan untuk membuang baginda ke laut tetapi para penumpang tidak bersetuju. Kemudian, ramai penumpang karam dan nama baginda disebut juga.

    Nabi Yunus A.S. dibuang ke dalam laut untuk keselamatan bot tersebut. Apabila baginda jatuh ke dalam laut, seekor ikan yang sangat besar telah menelan baginda. Lalu baginda berada dalam keadaan yang sangat sengsara. Baginda sedar yang dia perlu mengalaminya kerana lalai menjalankan tugasnya sebagai seorang nabi. Baginda tidak sepatutnya melarikan diri tetapi mesti terus bersabar dan bergantung kepada kuasa Allah walaupun menghadapi suasasana yang tidak menyokong seruan Allah.

    Baginda berasa sangat menyesal dan merayu kepada Allah dengan suara yang merendah diri. Doanya dimakbulkan dan baginda dibawa ke tepian pantai. Baginda disediakan dengan sepohon pokok yang rendang. 

    "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian is ikut berundi lalu termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, kerana itu Kami anugerahkan keni'matan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (Ash-shaafaat, 37: 139-148)

    Apabila Nabi Yunus A.S. kembali sihat, baginda diperintahkan untuk kembali ke tempat asal baginda dan menyelesaikan misi untuk mengubah cara hidup mereka. Ketika itu, penduduk Nineveh menyesal dan mula mengikut seruan nabi. Allah melimpahkan rahmat-Nya dan mencapai kemewahan hidup. Mereka telah mendapat kehidupan baru yang cemerlang.

    "...Tatkala mereka (Kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu." (Yunus,10: 98)

    Semakin lama penduduk Nineveh sekali lagi mengamalkan gaya hidup yang dipengaruhi syaitan. Mereka telah mula menyembah berhala dan melanggar tatasusila. Akhirnya mereka dimusnahkan oleh Scythians. Nabi Yunus A.S. wafat di Nineveh dan dikebumikan di sana. Mengikut cerita sesetengah ahli sejarah, makamnya terletak di kampung Halmol kira-kira 10 batu dari Hebron.

    Al Baqarah 66-70

    66. Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

    67. Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?"[62] Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
    [61]. Surat ini dinamai surat Al Baqarah (sapi betina) karena mengandung kisah penyembelihan sapi.

    [62]. Hikmah Allah menyuruh menyembelih sapi ialah supaya hilang rasa penghormatan mereka terhadap sapi yang pernah mereka sembah.

    68. Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".

    69. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."


    70. Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."  
     

    10

    english-words
    Antartika
    Antartica
    antibiotik
    antibiotic
    siapa saja
    anyone
    apa saja
    anything
    kapan saja
    anytime

    english-phrases
    Hati-hati mengemudi.
    Be careful driving.
    Hati-hati.
    Be careful.
    Harap tenang.
    Be quiet.
    Di belakang bank.
    Behind the bank.
    Tolong bawakan kemeja saya.
    Bring me my shirt please.
    Bisnisnya baik.
    Business is good.

    english-lesson
    Host:Selamat siang (pagi/sore/malam) Pak, selamat datang di Restoran "French Garden". Berapa orang?
    Hello sir, welcome to the French Garden Restaurant. How many?
    Charles:Satu
    One.
    Host:Silakan lewat sini. Silakan duduk. Sebentar lagi pelayan kami akan bersama Anda.
    Right this way. Please have a seat. Your waitress will be with youin a moment.
    Waitress:Selamat siang (pagi/sore/malam) Pak, apakah Anda mau pesan sekarang?
    Hello sir, would you like to order now?
    Charles:Ya.
    Yes please.
    Waitress:Anda mau minum apa?
    What would you like to drink?
    Charles:Apa yang ada?
    What do you have?
    Waitress:Kami punya air mineral, jus dan coke.
    We have bottled water, juice, and Coke.
    Charles:Saya pesan air mineral.
    I'll have a bottle of water please.
    Waitress:Anda mau makan apa?
    What would you like to eat?
    Charles:Saya pesan satu sandwich tuna dan semangkuk sup sayur.
    I'll have a tuna fish sandwich and a bowl of vegetable soup.

    Zaid Bin Tsabit

    Zaid bin Tsabit termasuk “group sahabat junior”. Ia 10 tahun lebih muda dari pada Ali ibn Abi Thalib. Zaid dilahirkan 10 tahun sebelum hijrah. Orang tuanya, yang berasal dari kabilah Bani an-Najjar, adalah termasuk kelompok awal penduduk Madinah yang menerima Islam. Di bawah bimbingan dan pendidikan orang tuanya, Zaid tumbuh menjadi seorang pemuda cilik yang cerdas dan berwawasan luas. Ia mempunyai daya tangkap dan daya ingat yang melebihi rekan-rekan seusianya saat itu.
    Pada saat-saat penantian kedatangan RasuluLlah dan Abu Bakar di Madinah dari Makkah, Zaid bin Tsabit termasuk mereka yang sebentar-bentar pergi ke tepi kota melihat kalau-kalau Sang Junjungan tercinta telah datang. Betapa berbunganya hati kaum muslimin Madinah melihat RasuluLlah memasuki batas kota. Mereka menyambut dengan rasa syukur, dan menawarkan rumah-rumah mereka kepada RasuluLlah. Berlainan dengan yang lain, pemuka Bani Najjar tidak menawarkan rumah-rumah mereka, tapi menawarkan pemuda anggota kabilah mereka: Zaid bin Tsabit kepada RasuluLlah, untuk diterima sebagai asisten beliau di bidang kesekretariatan mengingat kecerdasannya yang luar biasa dalam bidang ini.
    Betapa girangnya hati sang pemuda cilik ini, dapat membantu dan selalu berdekatan dengan Utusan Allah yang ia cintai. RasuluLlah SAW pun gembira dan menerima tawaran pemuka Bani Najjar. RasuluLlah sangat mencintai sahabat ciliknya yang ketika itu baru berusia 11 tahun. Zaid bin Tsabit tidak mengecewakan RasuluLlah, dalam waktu sangat singkat dia dapat menuliskan dan menghafal 17 surat Al-Qur’an. Disamping tugasnya sebagai sekretaris untuk menuliskan dan menghafal wahyu yang baru diterima RasuluLlah, Zaid pun mendapat assignment dari RasuluLlah untuk mempelajari bahasa Ibrani dan Suryani, dua bahasa yang sering dipergunakan musuh Islam pada waktu itu. Kedua bahasa ini dikuasai oleh Zaid dalam waktu sangat singkat, 32 hari!
    Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Zaid bin Tsabit mendapat tugas sangat penting untuk membukukan Al-Qur’an. Abu Bakar RA memanggilnya dan mengatakan, “Zaid, engkau adalah seorang penulis wahyu kepercayaan RasuluLlah, dan engkau adalah pemuda cerdas yang kami percayai sepenuhnya. Untuk itu aku minta engkau dapat menerima amanah untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an dan membukukannya.” Zaid, yang tak pernah menduga mendapat tugas seperti ini memberikan jawaban yang sangat terkenal dalam memulai tugas beratnya mengumpulkan dan membukukan Al-Qur’an:
    “Demi Allah, mengapa engkau akan lakukan sesuatu yang tidak RasuluLlah lakukan? Sungguh ini pekerjaan berat bagiku. Seandainya aku diperintahkan untuk memindahkan sebuah bukit, maka hal itu tidaklah seberat tugas yang kuhadapi kali ini.”
    Akhirnya dengan melalui musyawarah yang ketat, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab dapat meyakinkan Zaid bin Tsabit dan sahabat yang lain, bahwa langkah pembukuan ini adalah langkah yang baik. Hal-hal yang mendorong segera dibukukannya Al-Qur’an, adalah mengingat banyaknya hafidz Qur’an yang syahid. Dalam pertempuran “Harb Ridah” melawan Musailamah Al-Kazzab, sebanyak 70 sahabat yang hafal Qur’an menemui syahid.
    Dengan pertimbangan-pertimbangan ini, Zaid bin Tsabit menyetujui tugas ini dan segera membentuk team khusus. Zaid membuat dua butir outline persyaratan pengumpulan ayat-ayat. Kemudian Khalifah Abu Bakar menambahkan satu persyaratan lagi. Ketiga persyaratan tersebut adalah:
    1. Ayat/surat tersebut harus dihafal paling sedikit 2 orang.
    2. Harus ada dalam bentuk tertulisnya (di batu, tulang, kulit dan bentuk “hardcopy” lainnya).
    3. Untuk yang tertulis, paling tidak harus ada 2 orang saksi yang melihat saat dituliskannya. Dengan persyaratan tersebut, dimulailah pekerjaan yang berat ini oleh Zaid bin Tsabit yang membawahi beberapa sahabat lain. Pengumpulan dan pembukuan dapat diselesaikan masih pada masa kekhalifahan Abu Bakar.

    Sejarah Hidup Muhammad (25)

    Tetapi Abu Jahl  ketika  mendengar  kata-kata  ini,  tiba-tiba
    berteriak:
     
    "Kita  tidak  akan  kembali  sebelum kita sampai di Badr. Kita
    akan tinggal tiga malam di tempat itu. Kita  memotong  ternak,
    kita    makan-makan,    minum-minum    khamr,    kita    minta
    biduanita-biduanita  bernyanyi.  Biar  orang-orang  Arab   itu
    mendengar  dan  mengetahui perjalanan dan persiapan kita. Biar
    mereka tidak lagi mau menakut-nakuti kita."
     
    Soalnya pada waktu itu Badr merupakan  tempat  pesta  tahunan.
    Apabila  pihak  Quraisy  menarik  diri dari tempat itu setelah
    perdagangan mereka selamat, bisa jadi  akan  ditafsirkan  oleh
    orang-orang  Arab  -  menurut pendapat Abu Jahl - bahwa mereka
    takut kepada Muhammad  dan  teman-temannya.  Dan  ini  berarti
    kekuasaan  Muhammad  akan  makin  terasa, ajarannya akan makin
    tersebar, makin kuat. Apalagi sesudah adanya  satuan  Abdullah
    b.   Jahsy,   terbunuhnya   Ibn'l-Hadzrami,   dirampasnya  dan
    ditawannya orang-orang Quraisy.
    
    Mereka jadi ragu-ragu: antara mau ikut Abu Jahl  karena  takut
    dituduh   pengecut,   atau   kembali   saja   setelah  kafilah
    perdagangan mereka  selamat.  Tetapi  yang  ternyata  kemudian
    kembali   pulang   hanya   Banu   Zuhra,  setelah  mereka  mau
    mendengarkan saran Akhnas b. Syariq, orang yang cukup  ditaati
    mereka.
     
    Pihak Quraisy yang lain ikut Abu Jahl. Mereka berangkat menuju
    ke sebuah tempat perhentian, di tempat ini  mereka  mengadakan
    persiapan perang, kemudian mengadakan perundingan. Lalu mereka
    berangkat lagi ke tepi ujung wadi, berlindung di balik  sebuah
    bukit pasir.
    
    Sebaliknya  pihak  Muslimin,  yang sudah kehilangan kesempatan
    mendapatkan  harta  rampasan,  sudah  sepakat  akan   bertahan
    terhadap  musuh bila kelak diserang. Oleh karena itu merekapun
    segera  berangkat  ke  tempat  mata  air  di  Badr  itu,   dan
    perjalanan  ini lebih mudah lagi karena waktu itu hujan turun.
    Setelah mereka sudah mendekati mata  air,  Muhammad  berhenti.
    Ada  seseorang  yang  bernama Hubab b. Mundhir b. Jamuh, orang
    yang paling banyak mengenal  tempat  itu,  setelah  dilihatnya
    Nabi turun di tempat tersebut, ia bertanya:
     
    "Rasulullah,  bagaimana  pendapat tuan berhenti di tempat ini?
    Kalau ini sudah wahyu Tuhan,  kita  takkan  maju  atau  mundur
    setapakpun  dari tempat ini. Ataukah ini sekedar pendapat tuan
    sendiri, suatu taktik perang belaka?"
     
    "Sekedar pendapat  saya  dan  sebagai  taktik  perang,"  jawab
    Muhammad.
     
    "Rasulullah,"  katanya  lagi.  "Kalau begitu, tidak tepat kita
    berhenti di tempat ini. Mari kita pindah sampai ke tempat mata
    air   terdekat   dan  mereka,  lalu  sumur-sumur  kering  yang
    dibelakang itu kita timbun. Selanjutnya  kita  membuat  kolam,
    kita  isi  sepenuhnya.  Barulah  kita hadapi mereka berperang.
    Kita akan mendapat air minum, mereka tidak."
     
    Melihat saran  Hubab  yang  begitu  tepat  itu,  Muhammad  dan
    rombongannya  segera  pula bersiap-siap dan mengikuti pendapat
    temannya  itu,  sambil  mengatakan  kepada  sahabat-sahabatnya
    bahwa  dia  juga  manusia  seperti  mereka,  dan bahwa sesuatu
    pendapat itu dapat dimusyawarahkan bersama-sama dan dia  tidak
    akan  menggunakan  pendapat  sendiri di luar mereka. Dia perlu
    sekali  mendapat  konsultasi  yang  baik  dari  sesama  mereka
    sendiri.
     
    Selesai kolam itu dibuat, Sa'd b. Mu'adh mengusulkan:
     
    "Rasulullah,"7  katanya,  "kami  akan membuatkan sebuah dangau
    buat  tempat  Tuan  tinggal,  kendaraan  Tuan  kami  sediakan.
    Kemudian  biarlah  kami  yang  menghadapi  musuh.  Kalau Tuhan
    memberi kemenangan kepada kita atas musuh  kita,  itulah  yang
    kita harapkan. Tetapi kalaupun sebaliknya yang terjadi; dengan
    kendaraan itu Tuan dapat  menyusul  teman-teman  yang  ada  di
    belakang  kita. Rasulullah,7 masih banyak sahabat-sahabat kita
    yang tinggal di belakang, dan cinta mereka kepada  tuan  tidak
    kurang dari cinta kami ini kepada tuan. Sekiranya mereka dapat
    menduga bahwa tuan akan dihadapkan pada perang, niscaya mereka
    tidak  akan  berpisah  dari  tuan. Dengan mereka Tuhan menjaga
    tuan. Mereka benar-benar ikhlas kepada tuan, berjuang  bersama
    tuan."
     
    Muhammad  sangat  menghargai dan menerima baik saran Sa'd itu.
    Sebuah  dangau  buat  Nabi  lalu  dibangun.  Jadi  bila  nanti
    kemenangan bukan di tangan Muslimin, ia takkan jatuh ke tangan
    musuh,    dan    masih    akan    dapat    bergabung    dengan
    sahabat-sahabatnya di Yathrib.
     
    Disini  orang  perlu  berhenti sejenak dengan penuh kekaguman,
    kagum melihat  kesetiaan  Muslimin  yang  begitu  dalam,  rasa
    kecintaan  mereka  yang  begitu  besar  kepada Muhammad, serta
    dengan  kepercayaan  penuh  kepada  ajarannya.  Semua   mereka
    mengetahui,  bahwa  kekuatan  Quraisy  jauh  lebih  besar dari
    kekuatan mereka, jumlahnya tiga kali lipat banyaknya.  Tetapi,
    sungguhpun  begitu,  mereka sanggup menghadapi, mereka sanggup
    melawan. Dan mereka inilah yang  sudah  kehilangan  kesempatan
    mendapatkan  harta  rampasan.  Tetapi sungguhpun begitu karena
    bukan pengaruh materi itu  yang  mendorong  mereka  bertempur,
    mereka   selalu  siap  disamping  Nabi,  memberikan  dukungan,
    memberikan kekuatan.  Dan  mereka  inilah  yang  juga  sangsi,
    antara  harapan akan menang, dan kecemasan akan kalah. Tetapi,
    sungguhpun begitu, pikiran  mereka  selalu  hendak  melindungi
    Nabi,   hendak  menyelamatkannya  dari  tangan  musuh.  Mereka
    menyiapkan jalan baginya untuk  menghubungi  orang-orang  yang
    masih  tinggal  di  Medinah.  Suasana yang bagaimana lagi yang
    lebih patut dikagumi daripada ini? Iman mana lagi  yang  lebih
    menjamin akan memberikan kemenangan seperti iman yang ada ini?
    
    Sekarang  pihak  Quraisy  sudah  turun ke medan perang. Mereka
    mengutus orang yang akan memberikan  laporan  tentang  keadaan
    kaum  Muslimin.  Mereka  lalu  mengetahui,  bahwa  jumlah kaum
    Muslimin  lebih  kurang  tiga  ratus  orang,   tanpa   pasukan
    pengintai,   tanpa   bala   bantuan.   Tetapi   mereka  adalah
    orang-orang yang hanya berlindung pada pedang mereka  sendiri.
    Tiada  seorang  dan  mereka  akan  rela mati terbunuh, sebelum
    dapat membunuh lawan.
     
    Mengingat bahwa gembong-gembong Quraisy telah juga ikut  serta
    dalam  angkatan  perang ini, beberapa orang dari kalangan ahli
    pikir mereka merasa kuatir, kalau-kalau banyak dari mereka itu
    yang   akan   terbunuh,  sehingga  Mekah  sendiri  nanti  akan
    kehilangan arti. Sungguhpun begitu mereka masih  takut  kepada
    Abu Jahl yang begitu keras, juga mereka takut dituduh pengecut
    dan penakut.  Tetapi  tiba-tiba  tampil  'Utba  b.  Rabi'a  ke
    hadapan mereka itu sambil berkata:
     
    "Saudara-saudara  kaum  Quraisy,  apa  yang  tuan-tuan lakukan
    hendak memerangi Muhammad dan kawan-kawannya  itu,  sebenarnya
    tak  ada  gunanya.  Kalau  dia sampai binasa karena tuan-tuan,
    masih ada orang lain dari kalangan tuan-tuan sendin yang  akan
    melihat,  bahwa  yang  terbunuh  itu adalah saudara sepupunya,
    dari  pihak  bapa  atau  pihak  ibu,  atau  siapa  saja   dari
    keluarganya.  Kembali  sajalah  dan  biarkan  Muhammad  dengan
    teman-temannya itu. Kalau dia binasa karena pihak  lain,  maka
    itu  yang  tuan-tuan  kehendaki.  Tetapi  kalau bukan itu yang
    terjadi, kita tidak perlu melibatkan diri dalam  hal-hal  yang
    tidak kita inginkan."
     
    Mendengar  kata-kata 'Utba itu, Abu Jahl naik darah. Ia segera
    memanggil 'Amir bin'l-Hadzrami dengan mengatakan:
     
    "Sekutumu ini ingin supaya orang  pulang.  Kau  sudah  melihat
    dengan  mata  kepala  sendiri siapa yang harus dituntut balas.
    Sekarang, tuntutlah pembunuhan terhadap saudaramu!"8
     
    'Amir segera bangkit dan berteriak:
     
    "O saudaraku! Tak ada jalan lain mesti perang!"
     
    Dengan dipercepatnya  pertempuran  itu  Aswad  b.  'Abd'l-Asad
    (Makhzum)  keluar  dari  barisan  Quraisy langsung menyerbu ke
    tengah-tengah   barisan   Muslimin   dengan   maksud    hendak
    menghancurkan  kolam  air  yang  sudah  selesai dibuat. Tetapi
    ketika itu juga Hamzah b. Abd'l-Muttalib  segera  menyambutnya
    dengan   satu  pukulan  yang  mengenai  kakinya,  sehingga  ia
    tersungkur dengan kaki yang  sudah  berlumuran  darah.  Sekali
    lagi  Hamzah memberikan pukulan, sehingga ia tewas di belakang
    kolam itu. Buat mata pedang memang tak ada yang  tampak  lebih
    tajam  daripada  darah.  Juga tak ada sesuatu yang lebih keras
    membakar semangat perang dan pertempuran  dalam  jiwa  manusia
    daripada  melihat  orang  yang  mati  di  tangan  musuh sedang
    teman-temannya berdiri menyaksikan.
     
    Begitu melihat Aswad jatuh, maka  tampillah  'Utba  b.  Rabi'a
    didampingi  oleh Syaiba saudaranya dan Walid b. 'Utba anaknya,
    sambil menyerukan mengajak duel. Seruannya itu  disambut  oleh
    pemuda-pemuda  dari Medinah. Tetapi setelah melihat mereka ini
    ia berkata lagi:
     
    "Kami  tidak  memerlukan  kamu.  Yang  kami  maksudkan   ialah
    golongan kami."
     
    Lalu dari mereka ada yang memanggil-manggil:
     
    "Hai  Muhammad! Suruh mereka yang berwibawa dari asal golongan
    kami itu tampil!"
     
    Ketika itu juga yang tampil menghadapi mereka adalah Hamzah b.
    Abd'l-Muttalib,  Ali  b.  Abi  Talib dan 'Ubaida bin'l-Harith.
    Hamzah tidak lagi memberi kesempatan kepada Syaiba,  juga  Ali
    tidak  memberi kesempatan kepada Walid, mereka itu ditewaskan.
    Lalu  keduanya  segera  membantu  'Ubaida  yang  kini   sedang
    diterkam   oleh   'Utba.   Sesudah  Quraisy  sekarang  melihat
    kenyataan ini mereka semua maju menyerbu.
     
    Pada  pagi  Jum'at  17  Ramadan  itulah  kedua   pasukan   itu
    berhadap-hadapan muka.
     
    Sekarang  Muhammad  sendiri  yang  tampil  memimpin  Muslimin,
    mengatur barisan. Tetapi  ketika  dilihatnya  pasukan  Quraisy
    begitu  besar,  sedang  anak buahnya sedikit sekali, disamping
    perlengkapan yang sangat lemah dibanding  dengan  perlengkapan
    Quraisy,  ia  kembali  ke  pondoknya  ditemani  oleh Abu Bakr.
    Sungguh cemas ia akan peristiwa yang akan  terjadi  hari  itu,
    sungguh  pilu  hatinya  melihat  nasib yang akan menimpa Islam
    sekiranya Muslimin tidak sampai mendapat kemenangan.
    
    Muhammad kini menghadapkan wajahnya ke kiblat, dengan  seluruh
    jiwanya  ia menghadapkan diri kepada Tuhan, ia mengimbau Tuhan
    akan  segala  apa  yang   telah   dijanjikan   kepadanya,   ia
    membisikkan  permohonan  dalam  hatinya  agar Tuhan memberikan
    pertolongan.  Begitu  dalam  ia  hanyut   dalam   doa,   dalam
    permohonan, sambil berkata:
     
    "Allahumma ya Allah. Ini Quraisy sekarang datang dengan segala
    kecongkakannya, berusaha hendak mendustakan RasulMu. Ya Allah,
    pertolonganMu  juga  yang Kaujanjikan kepadaku. Ya Allah, jika
    pasukan ini sekarang binasa tidak lagi ada ibadat kepadaMu."
     
    Sementara ia masih  hanyut  dalam  doa  kepada  Tuhan  sambil
    merentangkan  tangan menghadap kiblat itu, mantelnya terjatuh.
    Ketika itu Abu Bakr lalu  meletakkan  mantel  itu  kembali  ke
    bahunya, sambil ia bermohon:
     
    "Rasulullah,  dengan doamu itu Tuhan akan mengabulkan apa yang
    telah dijanjikan kepadamu."
     
    Tetapi sungguhpun begitu, Muhammad makin dalam  terbawa  dalam
    doa,  dalam  tawajuh  kepada  Allah;  dengan penuh khusyu' dan
    kesungguhan hati ia terus memanjatkan doa, memohonkan  isyarat
    dan  pertolongan  Tuhan  dalam menghadapi peristiwa, yang oleh
    kaum Muslimin sama sekali  tidak  diharapkan,  dan  untuk  itu
    tidak pula mereka punya persiapan. Karena yang demikian inilah
    akhirnya ia sampai terangguk dalam  keadaan  mengantuk.  Dalam
    pada  itu  tampak  olehnya pertolongan Tuhan itu ada. Ia sadar
    kembali, kemudian ia bangun dengan penuh rasa gembira.
     
    Sekarang ia keluar menemui  sahabat-sahabatnya;  dikerahkannya
    mereka sambil berkata:
     
    "Demi  Dia  Yang  memegang  hidup Muhammad.9 Setiap orang yang
    sekarang bertempur dengan tabah, bertahan  mati-matian,  terus
    maju  dan  pantang  mundur,  lalu  ia  tewas,  maka Allah akan
    menempatkannya di dalam surga."
     
    Jiwanya yang begitu kuat, yang telah  diberikan  Tuhan  begitu
    tinggi  melampaui  segala kekuatan, telah tertanam pula dengan
    ajarannya ke dalam  jiwa  orang-orang  beriman.  Dan  kekuatan
    mereka  itu  sudah melampaui semangat mereka sendiri, sehingga
    setiap orang dari mereka sama dengan dua  orang,  bahkan  sama
    dengan sepuluh orang.
     
    Akan lebih mudah orang memahami ini bila diingat arti kekuatan
    moril yang begitu besar pengaruhnya dalam jiwa seseorang,  dan
    ini  akan  bertambah  besar pengaruhnya apabila kekuatan moril
    ini  ada  pula  dasarnya.  Semangat  nasionalisma  juga  dapat
    menambah  ini.  Seorang prajurit yang mempertahankan tanah air
    yang  terancam   bahaya,   jiwanya   penuh   dengan   semangat
    patriotisma,  akan  bertambah  kekuatan morilnya sesuai dengan
    besar cintanya  kepada  tanah  air  serta  kekuatirannya  akan
    bahaya yang mengancam tanah air itu dari pihak musuh.
     
    Oleh  karena  itu  semangat  patriotisma dan pengorbanan untuk
    tanah air oleh bangsa-bangsa di dunia telah ditanamkan  kepada
    warga  negaranya sejak semasa mereka kecil. Adanya kepercayaan
    kepada  kebenaran,  kepada  keadilan,  kebebasan  serta   arti
    kemanusiaan  yang  tinggi  menambah  pula kekuatan moril dalam
    jiwa orang. Ini berarti melipat-gandakan kekuatan materi.  Dan
    orang yang masih ingat akan propaganda anti-Jerman yang begitu
    luas disebarkan pihak Sekutu dalam Perang Dunia I,  yang  pada
    dasarnya  mereka berperang melawan kekuatan senjata Jerman itu
    karena  hendak   membela   kebebasan   dan   kebenaran   serta
    mempersiapkan  suatu  perjanjian  perdamaian,  akan  menyadari
    betapa  sesungguhnya  propaganda  itu  dapat  melipat-gandakan
    kekuatan   semangat   prajurit-prajurit   Sekutu   di  samping
    menimbulkan simpati sebagian besar bangsa-bangsa di dunia.
     
    Apa artinya nasionalisma dan masalah perdamaian,  dibandingkan
    dengan  tujuan  yang diserukan Muhammad itu! Tujuan komunikasi
    manusia dengan  seluruh  wujud,  suatu  komunikasi  yang  akan
    meleburkannya  dan  keluar  menjadi  salah  satu kekuatan alam
    semesta, yang akan  memberi  arah  kepadanya  menuju  kebaikan
    hidup, kenikmatan dan kesempurnaan yang integral.
     
    Ya!  Apa artinya nasionalisma dan masalah perdamaian disamping
    kewajibannya disisi Tuhan, membela  orang-orang  yang  beriman
    dari  renggutan  mereka yang hendak membuat fitnah dan godaan,
    dari mereka  yang  mengalangi  jalan  kebenaran,  mereka  yang
    hendak  menjerumuskan  umat  manusia  ke  jurang paganisma dan
    syirik. Apabila dengan rasa cinta tanah  air  jiwa  itu  makin
    kuat,  sesuai  dengan  semua  kekuatan tanah air yang ada, dan
    dengan rasa cinta perdamaian untuk seluruh umat  manusia  jiwa
    itupun  makin  kuat, sesuai dengan kekuatan semua umat manusia
    yang ada, maka  betapa  pula  dahsyatnya  kekuatan  jiwa  yang
    dibawa  oleh  adanya  iman  kepada  semesta wujud dan Pencipta
    seluruh wujud  ini!  Iman  itulah  yang  akan  membuat  tenaga
    manusia  mampu  memindahkan gunung, menggerakkan isi dunia. Ia
    dapat mengawasi - dengan  kemampuan  morilnya  -  segala  yang
    masih  berada di bawah taraf itu. Dan kemampuan moril ini akan
    berlipat ganda pula kekuatannya.
     
    Apabila  secara  integral  kemampuan  moril  ini  belum   lagi
    mencapai  tujuannya  disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat
    di kalangan Muslimin sebelum terjadi perang, belum  dicapainya
    kekuatan  materi sebagaimana yang diharapkan, maka dengan daya
    iman itu justru ia mempunyai kelebihannya. Hal  ini  bertambah
    kuat   lagi  tatkala  Muhammad  dan  sahabat-sahabatnya  dapat
    mengerahkan mereka. Maka dengan demikian, jumlah  manusia  dan
    perlengkapan   yang   sangat   sedikit   itu  telah  rnendapat
    kompensasi. Dalam keadaan  Nabi  dan  sahabat-sahabatnya  yang
    demikian inilah kedua ayat ini turun:
     
    "O  Nabi!  Bangunkanlah semangat orang-orang beriman itu dalam
    menghadapi perang. Bila kamu  berjumlah  duapuluh  orang  yang
    tabah,  mereka  ini akan mengalahkan duaratus orang. Bila kamu
    berjumlah seratus orang, niscaya akan mengalahkan seribu orang
    kafir;  sebab  mereka  adalah orang-orang yang tidak mengerti.
    Sekarang Tuhan meringankan kamu, karena Ia  mengetahui,  bahwa
    pada  kamu  masih  ada  kelemahan.  Maka,  jika kamu berjumlah
    seratus orang yang  tabah,  akan  dapat  mengalahkan  duaratus
    orang,  dan  jika  kamu  seribu  orang, akan dapat mengalahkan
    duaribu dengan ijin Allah. Dan Allah bersama orang-orang  yang
    berhati tabah." (Qur'an, 8:55-56.)
    
    Keadaan  Muslimin  ternyata  bertambah  kuat  setelah Muhammad
    membangkitkan semangat mereka, turut  hadir  di  tengah-tengah
    mereka, mendorong mereka mengadakan perlawanan terhadap musuh.
    Ia menyerukan kepada mereka,  bahwa  surga  bagi  mereka  yang
    telah  teruji baik dan langsung terjun ke tengah-tengah musuh.
    Dalam hal ini  kaum  Muslimin  mengarahkan  perhatiannya  pada
    pemuka-pemuka  dan  pemimpin-pemimpin  Quraisy.  Mereka hendak
    dikikis habis sebagai balasan  yang  seimbang  tatkala  mereka
    disiksa  di  Mekah  dulu,  dirintangi memasuki Mesjid Suci dan
    berjuang untuk Allah.  Bilal  melihat  Umayya  b.  Khalaf  dan
    anaknya,  begitu juga beberapa orang Islam melihat mereka yang
    dikenalnya di Mekah dulu. Umayya ini adalah orang yang  pernah
    menyiksa  Bilal  dulu,  ketika  ia  dibawanya  ketengah-tengah
    padang pasir yang paling panas di Mekah. Ditelentangkannya  ia
    di  tempat  itu  lalu  ditindihkannya  batu  besar di dadanya,
    dengan maksud supaya ia meninggalkan Islam. Tetapi Bilal hanya
    berkata: "Ahad, Ahad.10 Yang Satu, Yang Satu."
     
    Ketika dilihatnya Umayya, Bilal berkata:
     
    "Umayya, moyang kafir. Takkan selamat aku, kalau kau lolos!"
     
    Beberapa  orang  dari  kalangan  Muslimin  mengelilingi Umayya
    dengan tujuan jangan sampai ia  terbunuh  dan  akan  dibawanya
    sebagai tawanan.
     
    Tetapi  Bilal  di  tengah-tengah  orang  banyak  itu berteriak
    sekeras-kerasnya:
     
    "Sekalian tentara Tuhan! Ini Umayya b.  Khalaf  kepala  kafir.
    Takkan selamat aku kalau ia lolos."
     
    Orang banyak berkumpul. Tetapi Bilal tak dapat diredakan lagi,
    dan Umayya dibunuhnya. Ketika itu Mu'adh b. 'Amr b. Jamuh juga
    dapat  menewaskan Abu Jahl b. Hisyam. Kemudian Hamzah, Ali dan
    pahlawan-pahlawan Islam yang lain  menyerbu  ke  tengah-tengah
    pertempuran   sengit  itu.  Mereka  sudah  lupa  akan  dirinya
    masing-masing dan lupa pula akan  jumlah  kawan-kawannya  yang
    hanya sedikit berhadapan dengan musuh yang begitu besar.
     
    Debu dan pasir halus membubung dan beterbangan memenuhi udara.
    Kepala-kepala ketika itu sudah  lepas  berjatuhan  dari  tubuh
    Quraisy.  Berkat  iman  yang  teguh keadaan Muslimin bertambah
    kuat juga. Dengan  gembira  mereka  berseru:  Ahad,  Ahad.  Di
    hadapan  mereka  kini  terbuka  tabir ruang dan waktu, sebagai
    bantuan  Tuhan  kepada  mereka  dengan  para   malaikat   yang
    memberikan  berita gembira, yang membuat iman mereka bertambah
    teguh, sehingga bila  salah  seorang  dari  mereka  mengangkat
    pedang  dan  mengayunkannya ke leher musuh, seolah-olah tangan
    mereka digerakkan dengan tenaga Tuhan.
     
    Di  tengah-tengah  medan   pertempuran   yang   sedang   sibuk
    dikunjungi  malaikat  maut  memunguti  leher orang-orang kafir
    itu,   Muhammad   berdiri.   Diambilnya    segenggam    pasir,
    dihadapkannya  kepada  Quraisy.  "Celakalah wajah-wajah mereka
    itu!" katanya  sambil  menaburkan  pasir  itu  kearah  mereka.
    Sahabat-sahabatnya lalu diberi komando:
     
    "Serbu!"
                                       
     
    ---------------------------------------------
    S E J A R A H    H I D U P    M U H A M M A D
     
    oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
    diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah

    Sifat Karyawan Dengan Zodiak Capricorn

    Setiap pagi, salah seorang sekretaris di kantor membuka koran dan membaca horoskop setiap orang dengan suara keras.

    "Gwen," kata bos, "Anda tampaknya sangat normal, dan mampu memimpin orang lain. Apakah Anda benar-benar percaya pada astrologi?"

    "Tentu saja tidak. Anda sudah baca sendiri kan bagaimana Capricorn seperti saya adalah orang yang tidak percaya terhadap astrologi."

    Penyakit Leukemia (Kanker Darah)

    Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).

    Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

    Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan.

  • Penyakit Leukemia Akut dan Kronis


  • Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.

  • Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel


  • Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.

    Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;
    1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
    2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
    3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
    4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

  • Penyebab Penyakit Leukemia


  • Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
    1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

    2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

    3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

    4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

  • Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia


  • Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
    1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

    2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

    3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

    4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

    5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.

    6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

    7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

  • Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)


  • Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.

  • Penanganan dan Pengobatan Leukemia


  • Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini:

    1. Chemotherapy/intrathecal medications
    2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan
    3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang)
    4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik
    5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

    Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.

     

    Thinkmii Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez