Subuh itu, aku terbangun dengan keringat yang berucuran di
badanku. Entahlah apa yang terjadi dalam mimpiku semalaman tadi. Untuk
memperbaiki perasaanku itu aku segera mandi dan mendirikan shalat subuh seperti
biasanya.
Waktu menunjukkan pukul 07.30. Akupun segera bersiap-siap
menuju kampus karena hari ini aku ada kuliah pagi. Dalam perjalanan itu ada hal
aneh yang kurasakan. Kejadian demi kejadian yang kusaksikan dalam perjalanan
menuju kampus seakan-akan aku pernah melihatnya. Tapi bedanya kejadian yang
kusaksikan pada orang-orang di sekelilingku itu akulah yang menjadi peran
utamanya.
Kejadian pertama : seorang gadis dan pria sedang bertengkar
di tengah jalan. Sepertinya mereka berpacaran. Gadis itu menangis dan pergi
dari hadapan pria itu.
Kejadian kedua : seorang anak yang sedang merengek-rengek
kepada Ibunya untuk dibelikan mainan sedangkan ibunya tersebut tidak mempunyai
uang untuk membelinya.
Kejadian ketiga : kumpulan gadis remaja yang duduk alias
nongkrong di sebuah cafe dan disana membahas tentang infotaiment yang mereka
saksikan di tv
sesampaiku di kampus, aku baru menyadari kejadian-kejadian
itu. Ternyata yang membuat keringatanku bercucuran semalaman adalah mimpi-mimpi
yang isinya persis sama dengan kejadian yang baru kusaksikan. Namun dalam mimpi
akulah yang berada disana.
Mimpi itu terus terbayang dalam ingatanku. Aku dibuat risau
karenanya.
Ketika aku sedang makan di kantin kampus tiba-tiba seorang
pria mendatangiku yang tidak lain adalah pacarku saat itu.
K Brian : sendiri aja neng,,,
aku hanya terkejut dan berkata iya saat itu padanya
k Brian : ngelamunin siapa atuh siang bolong gini?
aku : g' ngelamunin siapa2 kok
wajah brian mulai bingung melihat sikapku yang tak seperti
biasanya. Akupun bingung dengan diriku. Hal yang kurasakan saat itu adalah
takut. Takut entah apa sebabnya.
K Brian : aku ganggu kamu yah,,, maaf deh.. Selamat makan
aja klo gitu dek...
kak brianpun meninggalkanku di kantin itu. namun aku tak
berucap apapun untuk menghentikan langkahnya. Ketika ia pergi, entah kenapa
perasaanmu yang tadinya risau berubah menjadi senang.
Aku berkata pada diriku : kenapa aku seperti ini, kenapa aku
damai ditinggalkan kak brian. Padahal biasanya aku senang ketika dia datang.
"ada sms" terdengar bunyi dari handphoneku
ternyata sms itu dari kak brian yang isinya "dek, besok
kita jalan yuk. G ada kuliahkan?"
risau itu kembali lagi setelah ada sms dari kak brian.
Kemudian kugerakkan jemariku membalas smsnya "maaf k,
besok aku ada tambahan kuliah"
aku tahu pasti kak brian disana kecewa karena sikap dan
tingkahku hari ini. Malam harinya aku mulai menyadari sesuatu. Kak brian memang
baik tapi cara ini salah. Kenapa aku berpacaran. Sedangkan dalam agamaku tak
ada istilah pacaran. Dan sudah jelas keharamannya.
Dan sedikit semi sedikit otakku mulai mengkoneksikan
kejadian diriku ini dengan mimpi semalam. Astagfirullah, hatiku telah mati.
Allah telah memperingatkanku.
Semakin risaulah hatiku, aku ingin mengakhiri semuanya tapi
aku tak tega membuat sedih kak brian. Malam itu tak kuputuskan apapun hingga
akhirnya aku tertidur.
Pukul 03;00 aku terbangun. Karena kehausan akupun
melangkahkan kaki ke dapur. Ketika di dapur aku mendengar lantunan ayat suci
yang terdengar dari mushala di rumahku. Kucoba melihat siapa gerangan disana
dan ternyata adalah ayahku.
Setelah ayah mengaji, tanpa ia tahu aku ada di sana ia mulai
melantunkan doa-doanya dan dalam doanya ada yang membuatku bergetar.
"Ya Allah lindungi keluargaku dari godaan syetan. Dari
hal-hal yang Engkau larang. Bukalah mata hatinya agar mereka slalu berjalan di
jalan lurusMu. Sulitkanlah mereka dari hal-hal yang salah sehingga mereka tidak
mengerjakannya"
aku segera bergegas ke kamar dan dalam kamar aku kembali
mendengar lantunan ayat suci dari balik kamarku. Kucoba melihat ternyata suara
itu dari kamar nenek.
Yang membuatku kembali bergetar adalah doa yang diucapkan
nenek.
"Ya Allah, kami semua makhlukMu yang lemah. Godaan
syetan masih sering berhasil pada kami. Tapi dengan izinMu kami bisa bertahan
jikalau Engkau menabur iman dalam hati kaki. Taburkanlah iman itu kepada
keluargaku. Jadikanlah hati kami sakit ketika berada di jalan yang salah"
aku baru menyadari semuanya. Allah menyayangi keluargaku.
Allah mengabulkan doa ayah dan nenek. kejadian hari ini adalah bukanlah suatu
kebetulan tapi ini adalah pertanda dari Allah. Allah menjagaku. Allah menjaga
keluargaku.
segera kubasuh tubuhku dengan air wudhu untuk mendirikan
pula qiyamulail seperti ayah dan nenekku.
dalam doa kuucapkan "Ya Allah, aku tahu sikapku dengan
berpacaran salah. Tolong aku agar aku bisa keluar dari hal yang Engkau larang
ini. pertegas langkahku menuju jalan lurusMu. Dan meninggalkan jalan yang
salah."
setelah mendirikan qiyamulail akupun kembali ke tempat
tidurku. Ketika subuhnya aku terbangun dengan kekuatan yang dahsyat. Tubuhku
terasa fresh seakan tak ada beban dalam hidupku. Seperti biasanya aku mandi dan
shalat subuh. Kemudia bersiap-siap ke kampus lagi untuk kuliah tambahan.
Perjalanan ke kampus aku melihat gadis yang kemarin
bertengkar dengan pacarnya itu. Ada yang beda
dari dia. Hari itu ia mengenakan jilbab dan ia hanya berjalan sendirian.
kucoba memulai percakapan dengannya.
assalamu alaikum mbak
waalaikum salam jawabnya
subhanallah cantik skali mbak dengan jilbab itu
makasih dek, alhamdulillah baru menangkap hidayah Allah
kemarin
bagi tipsnya donk mbak biar bisa nangkap dengan tepat
hidayah itu. Hehe (ucapku sambil bercanda)
panjang dek ceritanya. Mau cerita sekarang tapi mbak lagi
buru-buru ada urusan. Kita tukeran nomor aja kalo gitu. Ntar sore kita smsa
yah.
Tambah kenalan lagi deh. Alhamdulillah ucapku. Kulanjutkan
langkahku ke kampus. Dan di depan kelas tambahanku itu kak brian sudah berdiri
disana.
Dalam hatiku "aduh gmn nih. Ya Allah tuntunlah
aku"
kemudian kak brian menghampiriku "dek, sore ini kakak
akan ke kampung. Sepertinya bakal lama soalnya ibu dan ayah minta seperti itu.
Disana juga tidak mungkin kita bisa berkomunikasi karena disana sinyal sangat
sulit. Kalau memang kita berjodoh tak akan lari kemana. Kalau Allah izinkan,
setelah kamu lulus nanti kakak akan datang melamarmu.... (tiba-tiba dosenku pun
datang)
zahra, kelas akan dimulai. Masuk sekarang sebelum bapak
tutup pintunya.
Kutinggalkan kak brian dengan sepenggal kalimat yaitu
"atas izin Allah k, smoga sampai dengan selamat"
tabjuk akan kuasa Allah yang kurasakan saat itu. Allah
begitu memudahkan jalan hambaNya yang memohon tuntunanNya. Hanya dengan
berbekal niat dan doa, Allahlah yang mengeksekusinya.
Terima kasih Ya Allah, hari ini aku bisa lepas dari sesuatu yang
tidak Engkau sukai. Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku, belum tentu aku bisa
bertahan dalam godaan syetan yang selanjutnya.